HIDUPKATOLIK.com – Kehadiran Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Rhenald Kasali menjadi magnet tersendiri bagi peserta Pertemuan Nasional Forum Masyarakat Katolik Indonesia (Pernas FMKI) di Wisma Kinasih, Bogor, Minggu, 1/9 lalu.
Dengan stelan kaos hitam, celana jeans, dan spatu kets, Rhenald tampak santai. Begitu pun saat berbicara. Ia tidak bediri di panggung atau podium yang telah disediakan panitia. Ia malah mendekat ke tengah dan berdiri di lorong dua sayap tempat duduk peserta, kiri dan kanan.
Mengaku sebagai salah satu pembicara dengan fee yang cukup tinggi, Rhenald pun berbagi pengalaman bagaimana ia menapaki tangga demi tangga menjadi pembicara yang handal. Termasuk di awal-awal kariernya, tulisan-tulisannya selalu ditolak oleh salah satu harian terkemuka di negeri ini. Ia tidak patah arang. Malah ia pasang ‘target’ bahwa suatu saat justru media tersebut yang datang ‘ngemis-ngemis’ tulisannya. “Itu terbukti sekarang,” ujarnya disambut tawa hadirin.
Terkait dengan kedekatannya dengan audiens saat menjadi pembicara di mana pun, Rhenald berpesan agar para pastor pun melakukan hal yang sama saat berkhotbah. “Sebaiknya pastor turun dari mimbar seperti saya lakukan saat ini. Turun mendekat ke umat,” ujarnya. “Saat khotbah (imam di mimbar, Red.), saya paling suka kantuk,” ujar penulis beragam buku best seller ini, lagi-lagi disambut tawa hadirin, beberapa di antaranya, imam yang berasal dari pelbagai keuskupan.
Hasiholan Siagian
HIDUP NO.38 2019, 22 September 2019