HIDUPKATOLIK.com – Desa merupakan “akar” yang menentukan kehidupan “pohon besar” Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Demikian pendapat Bambang Ismawan, perintis sekaligus pendiri Lembaga Bina Swadaya, dalam pertemuan yang dihadiri oleh Kardinal Ignatius Suharyo, Tim Koordinasi Forum Sinergi Umat Katolik, Komunitas Universal, Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik, Pemuda Katolik, dan Persab Flobamora, di Wisma Keuskpan Agung Jakarta, Kamis, 17/10.
Mahatma Gandhi, kutip Bambang melanjutkan, pun mengakui bahwa desa merupakan jantung dan jiwa dari suatu negara. Ia prihatin dengan muda-mudi dari desa yang merantau ke kota untuk menyambung kehidupan, namun tak memiliki keinginan untuk membangun desanya sendiri.
Padahal, tambah Bambang, jika kekayaan desa dapat dipelihara dan dioptimalkan justru dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat di sana. Seandainya muda-mudi memiliki kesadaran dan kemampun lebih untuk melestarikan lingkungan hidup di sana, pada lima hingga sepuluh tahun ke depan, ia optimistis desa bakal mandiri dan maju. Semangat itu, menurutnya, perlu didukung oleh lembaga perbankan. “Jika “akar” NKRI ini sudah terbangun, maka negara ini akan berdiri dengan kuat,” ungkap pencetus Gerakan Revitalisasi Desa (GRD) ini.
GRD merupakan gerakan pemberdayaan desa di bidang sosial, ekonomi, dan lingkungan hidup.
Yola Salvia
HIDUP NO.43 2019, 27 Oktober 2019