HIDUPKATOLIK.com – Bermisi adalah berbagi dari kemurahan hati. Dalam arti yang sederhana, bermisi adalah saling mengunjungi satu dengan yang lain dan berbagi sukacita iman. Dengan begitu, harapannya agar saling meneguhkan dan bertekun dalam panggilan hidup sebagai pengikut Kristus. Hal ini disampaikan oleh Pimpinan Komunitas Claretian Catalina-Gading Serpong Pastor Kris Jawa, CMF saat mengunjungi dan merayakan Ekaristi bersama Paguyuban Flobamora Paroki St. Laurensius Alam Sutera serta umat di Kapel St. Mikael Tanjung Kait, Banten (27/10).
Dengan tema utama “Dibaptis dan Diutus”, kunjungan ini dilakuan untuk mengenang 149 tahun wafatnya pendiri CMF yakni Santo Antonius Maria Claret yang jatuh pada tanggal 24 Oktober. Tema yang dipilih bertujuan untuk kembali menyadarkan bahwa dalam diri setiap orang yang dibaptis terdapat misi, yakni diutus menjadi saksi sekaligus pembawa pesan sukacita Injil. Kunjungan ini sekaligus untuk menutup bulan misi Claretian dan syukuran atas tahbisan dua diakonat dari Diakon Metodius Manek, CMF dan Diakon Yeremias Nardin, CMF.
Pastor Kris mengatakan bahwa kunjungan ini merupakan cara sederhana, namun sangat mendasari cara untuk memahami misi zaman sekarang. “Sebagai orang yang telah dibaptis, kita semua diutus untuk berbagi kasih dan kebaikan dari kelimpahan hati kita masing-masing. Dengan cara itulah kita menjadi misionaris, yakni saksi dan pembawa pesan suka cita Injil dimana pun kita berada.” ujarnya
Kunjungan sederhana itu sangat berkesan bagi semua umat yang terlibat di dalamnya, salah satunya Kepala Kapel St. Mikael Tanjung Kait Agus. “Kami sangat senang karena dikunjungi seperti ini. Besar harapan kami, kunjungan ini akan terus berlanjut di masa mendatang,” ungkapnya.
Dalam kesempatan ini, Ketua Paguyuban Flobamora Paroki Alam Sutera Grace Njo mengungkapkan rasa syukur dan gembiranya. “Sebagai paguyuban, kami sangat senang bisa terlibat dalam kegiatan seperti ini. Semoga kegiatan hari ini membakar semangat pelayanan kita, sesuai dengan panggilan hidup kita masing-masing dan bekerjasama dengan Para Claretian. Kiranya dapat berlanjut dalam kegiatan-kegiatan selanjutnya,” pungkas Grace.
Yola Salvia
