HIDUPKATOLIK.com – Anggota TNI – Polri hendaknya belajar seperti murid-murid Yesus, dengan mencintai profesi sebagai abdi negara.
Uskup TNI-POLRI (Ordinariatus Castrensis Indonesia/OCI), Kardinal Ignatius Suharyo mengadakan kunjungan pastoral di Manado, Sulawesi Utara, 22 – 23/10. Di hari pertama, Kardinal mengadakan pertemuan dengan Komandan Pangkalan Udara Samratulangi, Komandan Pangkalan Laut Manado-Bitung, Komandan Kodam XIII Merdeka, Kapolda Sulut dan Gubernur Sulut di masing-masing kantor mereka. Kardinal Suharyo didampingi Wakil Uskup OCI, Romo Yosep Maria Marcelinus Bintoro.
Di hari kedua, Kardinal Suharyo berjumpa dengan umat di lingkungan TNI-Polri di wilayah Manado. Kegiatan ini diawali dengan Perayaan Ekaristi di Katedral Hati Tersuci Maria, Manado.
Dalam khotbahnya, Kardinal Suharyo menyebutkan Pahlawan Nasional yang berasal dari TNI baik Angkatan Udara (AU), Angkatan Darat (AD), dan Angkatan Laut (AL) maupun Kepolisian. Mereka adalah Agustinus Adisoetjipto dari AU, Ignatius Slamet Riyadi dari AD, Yosafat Sudarso dari AL dan Karel Satsuit Tubun dari Kepolisian yang telah memberikan hidupnya bagi Nusa dan Bangsa.
Para pahlawan memberikan hidupnya sampai titik darah penghabisan. Mereka semua, sebut Kardinal Suharyo, adalah murid-murid Yesus, yang yakin dipanggil untuk mengikuti jejak Yesus lewat profesi mereka sebagai anggota TNI dan Polri. “Mereka merupakan pribadi-pribadi yang berdasarkan iman, lewat profesinya mengejar panggilan itu sampai akhir hidupnya,” ungkap Kardinal Suharyo.
Apa yang dibuat para Pahlawan Nasional dari lingkungan TNI dan Polri tersebut sungguh menjadi inspirasi dan semangat bagi anggota TNI dan Polri. Semangat ini juga menjadi inspirasi bagi keluarga dari anggota TNI dan Polri. Kardinal Suharyo mengungkapkan, bahwa merayakan Ekaristi, menjadi wujud syukur kepada Tuhan atas panggilan sebagai murid-murid Kristus yang semakin tekun dan setia. “Untuk bapak dan ibu yang telah memilih profesi sebagai TNI dan Polri, panggilan untuk menjadi pengikut Kristus yang semakin setia dan tekun itu diwujudkan dengan menambah tanggung jawab yang berbeda-beda di lingkungan TNI dan Polri,” ujarnya.
Ungkapan syukur yang sejati, tambah Kardinal Suharyo, diwujudkan dengan mencari jalan untuk semakin memperdalam makna pilihan hidup dan profesi. Saat makna itu ditemukan semakin dalam, maka rasa syukur yang muncul juga menjadi semakin mendalam. “Syukur yang mendalam akan mendorong kita untuk semakin mencari makna yang semakin dalam. Makna yang kita temukan itu akan membuat kita semakin bersyukur, begitu seterusnya,” tutup Kardinal Suharyo di akhir khotbahnya.
Kardinal Suharyo didampingi Uskup Manado, Mgr. Benedictus Estephanus Rolly Untu, MSC dan Uskup Emeritus Manado, Mgr. Yosep Suwatan MSC. Setelah Misa, acara dilanjutkan dengan sambung rasa dan peneguhan personil TNI dan Polri di Wisma Montini Keuskupan Manado. Hadir juga dalam kunjungan ini Kapolda Sulawesi Utara, Irjen Pol. R. Sigid Tri Hardjanto dan Kepala Bintal Kodam XIII Merdeka, Kol. Thomas Heru Rinawan, serta ratusan umat Katolik di Manado dan sekitarnya.
Lexie Kalesaran
HIDUP NO.44 2019, 3 November 2019