HIDUPKATOLIK.com – Awal memulai formasi menjadi seorang biarawati, tak terlintas dalam pikiran Suster M. Elisabet Langodai DST, bahwa ia akan ditugaskan di luar negeri. Saat itu, niatnya cuma satu, ia ingin melayani umat Allah di Indonesia.
Namun, kini setuasi berubah, Sr Elisabet justru ditugaskan di Padua, Italia. Kota ini adalah tempat kelahiran St Antonius dari Padua. Di kota itu, ia bertugas sebagai kepala sekolah Taman Kanak-Kanak Madonna Incoronata.
Menjadi guru di Kota Padua tersebut, bagi kelahiran Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki kesulitan tersendiri. Antara lain budaya dan bahasa. “Awalnya memang saya kesulitan untuk berkomunikasi dengan anak-anak dan masyarakat sekitar, tapi perlahan dan lewat usaha belajar secara terus-menerus bersama anak-anak, maka dengan sendirinya saya jadi lancar berkomunikasi dengan mereka,” ujar lulusan Universitâ Pegaso St Federico Secondo, Napoli tahun 2013 ini.
Bagi Sr Elisabeth, sebuah tugas biar berat sekali pun namun harus dijalani dengan tanggung jawab dan percaya pada kehendak Ilahi, akan terasa ringan. Hal ini sesuai dengan semangat Kongregasi Discepole Santa Theresia del Bambilo Gesú (DST). “Kami menjalani tugas perutusan sesuai semangat St Theresia dari Kanak-kanak Yesus. Melakukan hal yang kecil namun besar di mata Tuhan,” tambahnya.
Bruder Marianus BTD
HIDUP NO.34 2019, 25 Agustus 2019
Salut,
Untuk sesuatu yg besar, harus dimulai dgn hal yg kecil.