HIDUPKATOLIK.com – Kabut asap membumbung tinggi menutupi sebagian wilayah Hutan Amazon. Terlihat si jago merah belum usai melahap rerumputan kering dan dedaunan pohon. Pakar negara Brasil melaporkan hampir 77.000 kebakaran hutan di seluruh negeri pada 2019, meningkat 85% dibandingkan periode yang sama pada 2018. Lebih dari setengah kebakaran itu terjadi di kawasan Amazon.
Meningkatnya intensitas kebakaran di Amazon telah memicu protes anti pemerintah serta protes internasional. Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan minggu lalu, Konferensi Waligereja Uskup Amerika Latin dan Karibia (CELAM) menyatakan keprihatinan mereka yang mendalam terhadap kebakaran yang merusak hutan dunia.
Para Uskup meminta pemerintah negara-negara Amazon, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan komunitas internasional untuk membantu menyelamatkan paru-paru dunia. Mengutip homili oleh Paus Fransiskus, para uskup mendesak semua orang yang menempati posisi tanggung jawab untuk menjadi penjaga ciptaan, dari rancangan Allah yang tertulis di alam, pelindung dari yang lain, dari lingkungan dan tidak membiarkan tanda-tanda kehancuran dan kematian menyertai jalan ini di dunia sebab CELAM berujar, “ jika Amazon menderita, dunia menderita.”
Maka untuk membangkitkan kepedulian bersama, Paus Fransiskus mencatat keprihatinan universal terhadap kebakaran besar yang mengamuk di seluruh wilayah Amazon pada saat Angelus hari Minggu, 25/8. Paus berdoa seperti dilansir www.vaticannews.va, 25/8, agar dengan komitmen semua orang, api bisa ditaklukan sesegera mungkin. “Paru-paru hutan Amazon sangat penting bagi planet kita,” ungkap Paus.
Felicia Permata Hanggu
HIDUP NO.35 2019, 1 September 2019