HIDUPKATOLIK.com
Rangkaian Rapat Karya (RAKA), sebagai penegasan bersama di dalam terang Roh Kudus umat Paroki Cikarang, diawali dengan Pra Raka 1, Minggu 15 September 2019 yang dihadiri 200 orang terdiri dari Dewan Paroki Pleno dan SC RAKA lingkungan. RAKA Paroki Cikarang akan dilaksanakan selama tiga bulan (September hingga November), dengan melibatkan RAKA bidang/seksi seluruh lingkungan, yang akan merumuskan rencana karyanya masing-masing.
Pra RAKA 1 bertujuan untuk pengolahan rohani dan pembelajaran bersama gambaran di tahun “Keadilan” serta merumuskan metode yang akan digunakan. Tema Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) di tahun 2020, yaitu Amalkan Pancasila “Kita Adil Bangsa Sejahtera”. Dan sub tema di Paroki Cikarang adalah “Keadilan yang Memerdekakan”.
Inspirasi, mediasi dan transformasi sosial merupakan penanda tahun “Keadilan”. Inspirasi yang bersumber dari iman Katolik harus diungkapkan dan diwujudkan dengan mediasi melawan ketidakadilan tanpa kekerasan secara berkelanjutkan, sehingga akan menghasilkan transformasi / perubahan sosial dari yang tidak adil menjadi adil.
“Dalam peran sertanya, umat diharapkan memiliki dua kompetensi etis yaitu bela rasa dan kerja sama. Ketika melihat ketidakadilan, umat diharapkan mau berbela rasa dan tidak hanya tergerak, namun bergerak dan bekerja sama dengan umat lain melawan ketidakadilan,” kata Romo Paroki Cikarang Rm. Vinsensius Arifin, Pr, saat membuka acara.
DPH pendamping lingkungan dan SC RAKA 2019 Bimo Hartanto mengatakan bahwa, wajah gereja yang akan ditampilkan di tahun “Keadilan” adalah memberdayakan, terlibat menghadirkan kasih Allah dan peduli, dengan prioritas sasaran paroki adalah kaum berkebutuhan khusus (difabel), umat dengan kebutuhan ekonomi mendesak dan umat yang terkena dampak Pemutusan Hubunga Kerja (PHK). Pendalaman metode RAKA tetap menggunakan metode Streght Opportunity Aspiration and Result (SOAR) yang disampaikan DPH PPP, Hanung Wimbaka. Simulasi metode untuk peserta yang terbagi dalam sembilan kelas dipandu para DPH pendamping lingkungan.
Romo Kepala Paroki Cikarang, Rm. Antonius Suhardi Antara, Pr, menegaskan supaya DP Pleno melibatkan sebanyak mungkin umat untuk mengikuti RAKA di lingkungan dan RAKA bidang /seksi, karena karya yang direncanakan adalah karya seluruh umat, bukan hanya pengurus saja. Keterlibatan umat diharapkan membuat karya semakin membumi dan nyata sesuai dengan apa yang dibutuhkan umat.
“Mempertahankan semangat dalam berkarya itu tidak mudah. Umat harus meningkatkan daya kreativitas dalam karya pastoral evangelisasi di lingkungan paroki dan di lingkungan masyarakat dimana tinggal, apalagi Paroki Cikarang merupakan barometer dan contoh bagi paroki lain di Keusukupan Agung Jakarta, “ ujar Romo Antara mengakhiri acara.
(Sherafina Reni/Lourentius EP)