HIDUPKATOLIK.com – masih perlu menjadi model peradaban dunia. Karena negeri ini ada bukan hanya untuk bangsa Indonesia, melainkan juga untuk penduduk dunia. “Indonesia perlu mempertahankan akar budayanya karena Indonesia akan menjadi jangkar peradaban dunia masa depan,” ujar Direktur Nasional Gusdurian, Alissa Wahid dalam pidato kebudayaan di Taman Beringin Soekarno kompleks Kampus II Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta, Jumat, 30/8.
Acara itu digelar Pusat Kajian Demokrasi dan Hak-hak Asasi Manusia (Pusdema) USD, dalam rangka dies natalis ke-64 USD sekaligus memperingati HUT RI ke-74. Sebelumnya, putri sulung Presiden RI ke-4 Gus Dur ini menyebut, Indonesia dibangun dari keberagaman yang ekstrim, dari berbagai pulau yang terpisah-pisah, dari suku bangsa yang berbeda-beda. “Ini meniscayakan kita untuk mengalami pergumulan tanpa henti dalam mengelola keberagaman itu. Kita ingin maju barsama sebagai sebuah bangsa, tapi pada saat sama kearifan lokal dan tradisi kita tergerus bahkan bisa lenyap,” katanya.
Alissa menilai pentingnya menghidupi budaya Nusantara yang sangat banyak. Untuk itu menurut Allisa, Indonesia punya tantangan sangat besar dalam mengelola perbedaan dan persatuan, mengingat Indonesia dibangun dari pelbagai budaya. “Indonesia ada, karena keberagamanan. Indonesia masih jadi model, teladan menjaga integritas bangsa. Kita dipuja-puja, tapi sebagai warga negara kita tidak boleh terlena dengan pujian-pujian itu,” ujar dia.
H. Bambang S (Yogyakarta)
HIDUP NO.37 2019, 15 September 2019