HIDUPKATOLIK.COM-PERTEMUAN Nasional XI Forum Masyarakat Katolik Indonesia (FMKI) telah memasuki hari kedua, Sabtu, 31/8
Kegiatan yang bertempat di Wisma Kinasih, Depok, Jawa Barat ini, pada hari kedua mengulas dua tema penting diantaranya: pertama, “Kesiapan Memasuki Shifting Informasi: Teknologi Informasi Sebagai Kawan atau Lawan.” Kedua, “Meluruskan Kembali Aspek Kehidupan Dasar ke Dalam Spektrum Ideologi Pancasila”.
Pembahasan pertama disampaikan oleh Tenaga Ahli Madya Staf Presiden Alois Wisnuhardana dengan pembahasnya Edbert Gani seorang akademisi. Sementara pembahasan kedua disampaikan oleh pendiri sekolah CIKAL Najeela Shihab dengan pembahasnya adalah Anggota Badan Standarisasi Nasional Romo E. Baskoro Pujinugroho SJ.
Dalam pembahasannya, Alois menyebutkan bahwa perkembangan teknologi memberi kemajuan positif tetapi juga berbagai aspek negatif di era Revolusi Industri 4.0.
Topik ini, bagi Wisnu, sapannya, menarik karena Era tersebut ditandai dengan munculnya Internet of Things (IoT), big data, artificial intelligence, cloud computing, block chain, dan sebagainya.
Kedepannya, sebut Wisnu, ada berbagai faktor yang akan dihadapi bangsa ini diantaranya Artificial intelligents, internet, dan digital data science.
Wisnu mengajak FMKI agar melihat realitas yang dihadapi saat ini. “Hari ini juga produk-produk yang kita hadapi sudah menyasar pada Virtual realita, “smart” contact lense, e-textiles project, smartwaches, implantes microchipped, dan lainnya,” ujar Wisnu.
Sementara itu, Edbert dalam analisa sosialnya menyebutkan bahwa teknologi jangan pernah dilihat sebagai kawan atau lawan karena teknologi adalah produk manusia. Alternatif yang tersedia menurut Edbert adalah manusia harus menguasai teknologi.
“Paling utama kesiapan manusia menghadapi kemajuan teknologi informasi ini atau behavior menjadi penting dalam mengontrol kemajuan teknologi.”
Dalam kaitannya dengan Gereja Katolik, Edbert sampai pada kesimpulan bahwa kekuatan Gereja itu terletak pada beberapa hal penting seperti akses, literasi, dan aktor. Tiga hal ini ditekankan sebagai bentuk kesiapan Gereja menghadapi reaktualisasi peran umat Katolik di era 4.0.
Di hari kedu ini juga, sharing dan laporan FMKI setiap daerah baik soal partisipasi FMKI sela ini mapun prioritas-prioritas yang perlu dilaksanakan di zaman ini.
Yusti H. Wuarmanuk