HIDUPKATOLIK.com – Sejak ditinggalkan Mgr Saklil, Keuskupan Timika dan Keuskupan Agung Merauke terus berkomitmen melanjutkan perjuangan untuk berpihak pada mereka yang menderita.
Paus Fransiskus menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Uskup Timika Mgr John Philip Saklil. Ucapan duka cita ini disampaikan langsung oleh Sekretaris Negara Vatikan Kardinal Pietro Parolin yang dibacakan oleh Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Mgr Ignatius Suharyo dalam Misa penghormatan dan pemberkatan jenazah Mgr Saklil di Gereja Katedral Tiga Raja Timika, Papua, Rabu, 7/8.
“Bapak Suci Paus Fransiskus turut berduka setelah mengetahui meninggalnya Uskup John Philip Saklil secara tak terduga. Beliau mengirimkan belasungkawa yang tulus kepada klerus, kaum religius, umat beriman, keluarga, dan seluruh umat Keuskupan Timika dan Keuskupan Agung Merauke (KAM) seraya mengucap syukur atas tahun-tahun pelayanan imamat dan episkopat Uskup John Saklil,” kata Kardinal Parolin.
Paus juga memberikan berkat apostolik kepada umat Timika dan KAM yang ditinggalkan oleh Mgr Saklil. Duka yang mendalam ini juga disampaikan oleh Duta Besar Vatikan untuk Indonesia Mgr Piero Pioppo. “Dalam suasana dukacita ini, saya juga membagi iman dalam Tuhan yang bangkit yang telah menerima Mgr Saklil dalam Kerajaan Surgawi. Mari kita berdoa bagi istirahatnya yang kekal,” ajak Mgr Pioppo.
Gerakan Tiga Tungku
Uskup Timika dan Administrator Apostolik KAME ini meninggal pada Sabtu, 3/8. Kepergiaannya meninggalkan duka yang mendalam bagi umat. Hal ini nampak dalam kehadiran umat saat mengantarkan Mgr Saklil ke tempat pemakamannya di belakang Kantor Keuskupan Timika, Kompleks Rumah Transit Bobaigo SP2. Ribuan umat menyemut dan berjalan kaki sekitar lima kilometer dari Gereja Katedral ke lokasi pemakaman dalam guyuran hujan gerimis.
Sebelumnya digelar Misa arwah untuk penghormatan dan pemberkatan jenazah Mgr Saklil di Gereja Katedral Timika. Misa ini dipimpin Mgr Suharyo didampingi empat uskup yaitu Uskup Jayapura Mgr Leo Laba Ladjar OFM, Uskup Bandung Mgr Antonius Subianto Bunjamin OSC, Uskup Agats-Asmat Mgr Aloysius Murwito, dan Uskup Manokwari-Sorong Mgr Hilarion Datus Lega. Sebelumnya juga turut hadir anggota presidium KWI dari berbagai keuskupan.
Dalam khotbahnya, Mgr Suharyo menggarisbawahi peran penting Gereja di Timika. Menurutnya masyarakat akar rumput saat ini selalu berpatokan pada suara Gereja. Maka itu, tokoh Gereja harusnya memberi panutan, seorang figur yang harus diteladani. “Dalam hal ini Mgr Saklil adalah figur yang pantas diteladani karena perilaku dan keberpihakannya pada umat,” ujarnya.
Meski sedang menjalani on going formation di Roma, Uskup Agung Merauke Mgr Nicolaus Adisaputra MSC dalam pesan elektoroniknya mengucapkan turut belasungkawa yang mendalam. “Saya menyampaikan duka cita yang mendalam atas kepergian Mgr Saklil. Ini peristiwa iman, dan kita harus menerimanya dalam kacamata iman,” tulisnya.
Di waktu yang sama juga, Mgr Suharyo mengumumkan bahwa Uskup Keuskupan Amboina Mgr Petrus Canisius Mandagi MSC diangkat menjadi Administrator Apostolik KAM. Sedangkan Pastor Marthen Ekowaibi Kuayo yang sebelumnya menjabat sebagai Vikaris Jenderal Keuskupan Timika, ditetapkan sebagai Administrator Diosesan Keuskupan Timika. Penetapan ini diambil dalam rapat konsultores di Wisma Uskup Keuskupan Timika yang dipimpin Mgr Suharyo.
Yusti H. Wuarmanuk
Laporan : Marthina Fofid (Timika)
HIDUP NO.33 2019, 18 Agustus 2019