HIDUPKATOLIK.com – Berikut ini cuplikan sapaan Paus Fransiskus kepada orang muda dalam “Christus Vivit”.
“Yesus ada di dalammu, Ia bersamamu dan tidak pernah meninggalkanmu tak peduli seberapa jauh kamu berkeliaran, Ia selalu di sana karena Ia sungguh telah Bangkit. Dia memanggil dan menunggumu untuk kembali kepada-Nya untuk memulai lagi dari awal. Ketika kamu merasa tak berdaya karena kesedihan, dendam atau ketakutan, keraguan atau kegagalan, Ia akan selalu ada di sana untuk memulihkan kekuatan dan harapanmu” (CV, 2).
“Saya meminta orang muda untuk membiarkan diri mereka terinspirasi oleh mereka yang setia dalam panggilan dan jika kamu melihat seorang imam dalam bahaya, karena ia telah kehilangan semangat pelayanannya, atau mencari kompensasi afektif, atau mengambil jalan yang salah, ingatkan dia akan komitmen kepada Allah dan umat-Nya, akan Injil dan mendesaknya untuk berpegang teguh pada jalan-Nya.
Dengan cara ini, kamu akan berkontribusi besar pada sesuatu yang mendasar: mencegah kekejaman pelecehan terulang. Awan gelap ini juga menantang semua anak muda yang mengasihi Yesus Kristus dan Gereja : kamu dapat menjadi sumber penyembuhan yang luar biasa jika kamu menggunakan kemampuanmu yang besar untuk mewujudkan pembaruan, untuk terus bermimpi dan datang dengan ide yang baru.” (CV, 100)
“Kebenaran pertama yang akan saya sampaikan kepadamu adalah Tuhan mengasihimu. Tidak ada bedanya terlepas kamu sudah mendengarnya atau tidak. Saya ingin mengingatkanmu tentang itu. Tuhan menyayangimu. Jangan pernah meragukan ini, apa pun yang terjadi padamu dalam hidup. Setiap saat, kamu dicintai tanpa batas.” (CV, 112)
“Ketika Yesus menanyakan sesuatu tentangmu, atau membuatmu menghadapi tantangan hidup, Dia sesungguhnya berharap kondisi itu akan memberi ruang bagi-Nya untuk mendorong dan membantumu bertumbuh. Dia tidak marah jika kamu mempertanyakan segala sesuatu yang menimpa hidupmu. Dia justru khawatir ketika kamu tidak berbicara dengan-Nya, ketika kamu tidak terbuka dengan-Nya untuk berdialog. Kitab Suci memberi tahu kita bahwa Yakub bergulat dengan Allah (lih. Kej 32: 25-31), tetapi tidak berhasil mencegahnya untuk bertahan dalam perjalanannya. Tuhan sendiri mendesak kita: “Ayo, mari kita berdebat keluar” (Yes 1:18). Kasih-Nya begitu nyata, begitu benar, begitu konkret, sehingga mengundang kita untuk menjalin hubungan keterbukaan dan dialog yang bermanfaat. Carilah kedekatan dengan Bapa Surgawi kita dalam wajah-Nya yang pengasih” (CV, 117)
HIDUP NO.30 2019, 28 Juli 2019