HIDUPKATOLIK.com – Dewasa ini, banyak kalangan yang memperdebatkan iman akan Allah dan ajaran agama masing-masing. Inilah yang sering terjadi di antara umat beragama. Memperdebatkan iman adalah hal yang tak kunjung berakhir, sebab setiap agama akan membela imannya. Pembelaan iman akan memicu kebencian terhadap yang lain. Sesungguhnya, iman atau beriman tidaklah perlu diperdebatkan. Iman dan ajaran agama masing-masing hanya berlaku untuk agamanya.
Pertanyaan dan perdebatan iman tidak hanya mencakup antara-agama saja melainkan juga di dalam kubu yang sama juga. Pada kenyatannya, ada “banyak” orang Kristen tidak beriman pada Kristus, tetapi berpegang pada ajaran katekismus. Hal inilah dogmatisme kehidupan iman yang terus menerus dilawan oleh Tom Jacobs dalam buku-bukunya. Romo Tom, demikian panggilan akrabnya, berpendapaat, pengalaman iman merupakan hal yang fundamental dalam memahami Allah dan bukan dogma atau ajaran.
Dalam bukunya Paham Allah, ia melepaskan paham Allah dari dogmatisme belaka. Memahami Allah dalam dogmatisme berarti “meng-allahkan dogma dan memahami Allah yang tidak dipahami dan dialami. Oleh karena itu, ia menguraikannya berdasarkan pengalaman-pengalaman hidup. Dari pengalaman, Allah hadir dan menyapa menyapa umatnya.
Buku ini terdiri dari tiga bagian, yakni Refleksi Manusia, Intervensi Allah, kemudian Manusia dan Allah. Dalam setiap bagian di atas terdapat beberapa pokok pembahasan. Pemikiran dalam buku ini merupakan lanjutan dari bukunya sebelumnya yakni Immanuel (tahun 2000).
Judul : Paham Allah
Pengarang : Tom Jacobs SJ
Penerbit : Kanisius
Tebal : 334 Halaman
Fr Silfanus Harefa OFMCap
HIDUP NO.29 2019, 21 Juli 2019