web page hit counter
Minggu, 3 November 2024
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

GEREJA HARUS GIAT KADERISASI AWAM

Rate this post

HIDUPKATOLIK.com –  DIREKTUR Eksekutif PARA Syndicate, Yohanes Ari Nurcahyo, mengungkapkan, keterlibatan umat Katolik di Indonesia dalam Pemilu 2019 amat tinggi. “Tingkat partisipasi pada Pemilu 2019 yang tertinggi setelah Reformasi. Sekitar 80.76 persen,” ungkap Ari, sapaannya, saat menjadi narasumber dalam Rapat Pleno Komisi Kerasulan Awam Konferensi Waligereja Indonesia (Kerawam KWI), di Jakarta Pusat, Rabu, 21/8.

Tingginya partisipasi umat Katolik dalam Pemilu kali ini, lanjutnya, tak hanya sebagai pemilih, tapi juga menjadi peserta Pemilu (menjadi calon legislatif), penyelenggara dan pengawas pemilu, menggelar pendidikan politik dan sosialisasi Pemilu, serta terlibat dalam advokasi mengawal Pemilu dan penguatan demokratis.

Meski demikian, Ari mengakui, antusias sebagian besar umat Katolik dalam Pemilu kali lalu muncul karena sikap reaktif terhadap tokoh-tokoh tertentu. Oleh karena itu, pada Pemilu mendatang, ia berharap, umat Katolik semakin banyak terlibat dalam Pemilu karena kesadaran pribadi atau dorongan dalam hati masing-masing.

Baca Juga:  “Melody in Harmony”: Asah Bakat Seni, Tingkatkan Kolaborasi, Tumbuhkan Cinta Budaya Indonesia pada Gen Z

Bercermin dari peristiwa tersebut, lulusan Institut Teknologi Bandung ini mengajak para pengurus Kerawam di tiap keuskupan untuk giat memberdayakan umat. “Euforia reformasi membuat Gereja abai dan lalai menyemai simpul-simpul kaderisasi awam. Gereja juga gagap mendata. Contohnya, dalam satu paroki masa ada caleg dari partai politik yang sama,” bebernya.

Selain itu menurutnya, ada sejumlah tantangan yang akan dihadapi oleh bangsa ini, antara lain mulai dari krisis kepemimpinan politik, pembelahan politik dan tren kelompok, fundamentalisme agama serta eksklusivisme sektarian, radikalisme dan kekerasan atas nama agama hingga ancaman terorisme.

Oleh karena itu, ia menyarankan agar Gereja memiliki database umat berdasarkan teritorial maupun fungsional (peran atau posisi umat di bidang sosial maupun politik), membangun jaringan untuk saling berkomunikasi dan berkoordinasi, serta menjaga konektivitas dan kolaborasi. “(Bila) Periode kedua ini Jokowi fokus kepada sumber daya manusia. Ini harus menjadi momentum (bagi Gereja) untuk kaderisasi awam,” harap umat Paroki St Herculanus Depok, Keuskupan Bogor ini.

Baca Juga:  Uskup Labuan Bajo, Mgr. Maksimus Regus: Meletakkan Pondasi yang Kuat

 

Yanuari Marwanto  

 

 

ARTIKEL SEBELUMNYA
ARTIKEL SELANJUTNYA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles