HIDUPKATOLIK.com – Kontrak kerja tak sesuai standar, kondisi hidup di bawah standar, dokumen resmi pribadi ditahan oleh majikan atau dan agen, serta mengalami aneka kekerasan fisik maupun verbal, merupakan lintani persoalan yang dihadapi oleh sejumlah tenaga kerja Indonesia di luar negeri. Hal ini disampaikan oleh Suster Laurentina PI dalam sebuah diskusi di Sanggar Prathivi, Jakarta Pusat, Jumat, 5/7.
Menurut Sr Laurentina, salah satu “magnet” yang membuat banyak tenaga kerja Indonesia ke luar negeri adalah faktor ekonomi. Mereka tertarik lantaran dibayar dengan mata uang asing. “Mereka memilih ke luar negri karena rupiah itu kan nilainya sedikit. Lebih kecil dari ringgit atau riyal,” ujar biarawati dari tarekat Penyelenggara Ilahi ini.
Buruh migran menjadi medan pastoral bagi biarawati kelahiran Temanggung, Jawa Tengah. Saat ini, ia berkarya di Nusa Tenggara Timur, meliputi: Atambua, Kefamenanu, dan Kupang. Ia mengaku persoalan mengenai hal itu amat pelik. “Dukungan dan doa sungguh saya harapkan, karena dunia seperti ini juga banyak ancaman yang datang. Sungguh membutuhkan doa-doa dari semua agar tetap dapat melaksanakan tugas saya dengan baik,” harapnya.
Marchella A. Vieba
HIDUP NO.28 2019, 14 Juli 2019