HIDUPKATOLIK.com
Ketika para “Tetuka” hadir di Gereja Ibu Teresa Cikarang, pada minggu pertama Agustus 2019, bersama orang tuanya untuk menerima permandian atau sakramen baptis. Mirip ketika Gatotkaca kecil diceburkan di kawah Candradimuka untuk mendapatkan pembebasan dari dosanya.
Dalam cerita pewayangan, Bimasena atau Werkoedara dengan Arimbi istrinya, lahirlah putra pertamanya dari keluarga Pandawa dengan nama Tetuka dan bukanlah keturunan manusia biasa. Oleh Batara Empu Anggajali, bayi Tetuka pun ditempa kesaktiannya dengan cara diceburkan ke dalam kawah Candradimuka di Gunung Jamurdipa. Tubuh Tetuka dicelupkan ke dalam kawah untuk menghilangkan sisi jahat yang ada didalam dirinya. Maka muncullah Tetuka yang telah berubah menjadi Gatotkaca , seorang Ksatria Pringgadani.
Dalam konteks katolik, proses penceburan Tetuka mirip dengan sakramen permandian, dimana setiap bayi baru lahir harus dipermandikan atau dibaptis. Di Gereja Ibu Teresa dilangsungkan acara Sakramen Baptis dipimpin langsung Romo Paroki Cikarang Rm. Suhardi Antara. Sakramen Baptis merupakan sakramen pertama dalam inisiasi Katolik, yang artinya penerimaan masuk menjadi anggota Gereja.
Pembaptisan merupakan pembebasan dari dosa asal penerimanya, serta membuat orang yang dibaptis mengambil bagian dalam kehidupan Tritunggal Allah melalui rahmat yang menguduskan, rahmat pembenaran yang mempersatukan pribadi yang bersangkutan dengan Kristus dan Gereja-Nya.
Yesus sendiri menginginkan agar anak-anak datang kepada-Nya, karna pembaptisan diperlukan untuk keselamatan. Sebagai orang tua wajib memberikan bayinya untuk dibaptis, dengan demikian, para orang tua melaksanakan amanat agung Yesus sehingga anak- anak dapat memperoleh keselamatan. “Kami berharap mendapatkan kekuatan dan rahmat untuk menjalani hidup, menjadi anak yang taat juga setia terhadap Tuhan Yesus dan Bunda Maria, “ucap Makarius Adhi P, wali baptis dari Peter Moses Orzora.
Para “Tetuka” sekarang sudah menjelma menjadi seorang “Gatotkaca”. Ksatria yang sudah terbebas dari dosa asal dan siap menempuh kehidupan baru bersama Yesus.
(Lourentius EP)