HIDUPKATOLIK.COM–SABTU, pukul 14.15 WIT, umat Keuskupan Agung Merauke (KAM) dikejutkan dengan berita meninggalnya Mgr Johanes Philipus “Gaiyabi” Saklil di Timika, Sabtu, 3/8/2019. “Tiba-tiba seisi Auditorium Kantor Bupati Merauke menjadi sunyi senyap ketika sang panelis dengan raut wajah sedih menyampaikan berita duka kepada para imam dan semua yang hadir dalam ruangan itu. Semua nampak syok dan kaget,” ujar Helen Yovita, staf Komisi Komunikasi Sosial (Komisi Komsos) Keuskupan Agung Merauke (KAM), Papua, kepada hidupkatolik.com.
Diskusi Panel berlangsung dengan tajuk “Strategi Penanganan Anak Putus Sekolah dan Aibon di Merauke sebagai Gerbang Hati Kudus Yesus” dihadiri oleh utusan-utusan paroki-paroki Sedekanat Merauke, para imam, biarawan-biarawati, akademisi, orangtua, dan sejumlah anak penyalahguna lem aibon.
“Kami sedang asyik diskusi tentang strategi penanganan anak putus sekolah dan lem aibon di Merauke. Diskusi ini berlangsung dalam rangka Perayaan 114 Tahun Masuknya Gereja Katolik di Papua Selatan (1905-2019),” kata Yovita. Menurut rencana, Mgr Saklil – sapaan akrab uskup kelahiran Kokonao, Mimika Barat, 20 Maret 1960– akan memimpin Perayaan Ekaristi pada mementum tersebut.
“Sungguh kami sangat sedih. Genap tujuh hari Almarhum menjabat sebagai Administrator Apostolik Keuskupan Agung Merauke. Baru hari Minggu, 28 Juli 2019 lalu Beliau secara resmi bertugas dan memimpin Misa Pertama di Katedral Santo Fransiskus Xaverius Merauke,” ujar Yovita.
Seperti dilansir media ini minggu lalu, Mgr Saklil diangkat oleh Paus Fransiskus menjadi Administrator Apostolik Sede Plena Keuskupan Agung Merauke setelah Uskup Agung Mgr Niko Adiseputra MSC dibebastugaskan oleh Vatikan dan kini sedang menjalani ongoing formation di Vatikan.
Menurut Yovita, kepergian mendadak Mgr Saklil ini menambah duka dan luka bagi umat Keuskupan Agung Merauke. “Keuskupan ini ‘kehilangan’ dua uskup sekaligus,” imbuhnya.
“Mgr John sebenarnya akan berada di Merauke tanggal 13 Agustus karena tanggal 14-nya, menurut rencana Beliau akan menjadi selebran utama dalam perayaan puncak yang akan digelar di Pelataran Taman Patung Hati Kudus Yesus yang berada di Kompleks Bandara Mopah Merauke,” ujar Yovita.
Dari informasi yang dihimpun, Mgr Saklil jatuh dan langsung tidak sadarkan diri saat sedang berbincang-bincang dengan seorang imam di kompleks Kantor Keuskupan Timika. Sopir pribadi uskup dan seorang imam segera melarikan Mgr Saklil ke Rumah Sakit. Namun, semua pertolongan yang diberikan oleh para dokter tidak berhasil. Mgr Saklil dinyatakan meninggal pada pukul 14.00 Waktu Indonesia Timur (WIT).
Sebagai umat Keusupan Agung Merauke, Yovita menambahkan bahwa umat Keuskupan Agung Merauke juga ikut kehilangan sosok Uskup Saklil sebagaimana dirasakan umat di Keuskupan Timika.
Hasiholan Siagian
Kuasa Tuhan sangat dahsyat menyatakan keBENARan. Terpujilah NamaNYA. Rip
Kegembiraan brlebihan yg mndatangkan maut?????