HIDUPKATOLIK.com
Tuhan bersedia hadir di pesta perkawinan pada hari ketiga di Kana dan memberkati suatu perkawinan, bahkan memberikan hadiah perkawinan yang tak ternilai, dengan mengubah air menjadi anggur. Kita dapat menyadari betapa hadiah Tuhan bukan hanya amat bernilai juga amat sangat berlimpah. Itu sebabnya dalam awal pembentukan keluarga Tuhan Yesus memulai karyaNya.
Melalui keluarga, Tuhan mau membuat seseorang mengubah, bekerjasama, berbagi dan lebih mengerti kasih orang tua, setelah diri sendiri menjadi ayah-ibu dan memahami Kasih Bapa Surgawi.
Atas dasar itulah di Paroki Cikarang melalui Sie Kerasulan Keluarga (SKK) mengadakan acara rekoleksi di Sekolah Pangudi luhur Kota DeltaMas Cikarang, Bekasi. Minggu, 21 Juli 2019. Diikuti 65 orang, diantaranya 23 pasangan suami istri SKK lingkungan dan tiga pembicara yaitu, Romo Paroki Cikarang Rm. Antonius Suhardi Antara Pr, Sie Kerasulan Keluarga Yohanes Baruno dan Sonny Wijaya.
Rm. Antonius dalam arahannya mengatakan, semua Sie Kerasulan Keluarga harus turut ambil bagian dalam karya pelayanan, dengan memperhatikan keluarga-keluarga yang berada di lingkungannya, bukan untuk menyelesaikan persoalan keluarga mereka, tapi preventif atau antisipasi, supaya dengan karya pelayanan ini segala persoalan keluarga tidak terjadi sampai pada keretakan dalam rumah tangga.
“Dengan cara kunjungan keluarga yang sedang berduka, sakit, menderita kesulitan, sehingga mereka tidak merasa sendirian, tapi ada saudara-saudara yang peduli dan berbela rasa. Begitu juga dengan pengalaman suka cita dan kebahagiaan dapat dirasakan serta dialami oleh keluarga yang lainnya,” ujar Rm. Antara menambahkan.
Teladan keluargalah awal tempaan seorang anak menjadi bernilai. Dasar terbaik yang dapat diberikan keluarga adalah jalan Yesus serta meneladan Keluarga Kudus di Nazareth. “ SKK ada di tengah umat, untuk membantu umat mulai dari bagaimana memastikan pasangan yang sesuai untuk dirinya, mempersiapkan membangun rumah tangga, sampai bagaimana menghidupi perkawinan yang sudah berlangsung dalam semua dimensinya,” kata Santi Nuriana pendamping bidang persekutuan.
Acara rekoleksi diselingi oleh nyanyian dan tarian. “Saya baru pertama kali Ikut acara rekoleksi ini dan sangat menarik, bisa saling mengucapkan kasih sayang terhadap suami istri. Mudah-mudahan ke depannya banyak umat lingkungan terlibat, biar lebih tahu dan mengerti apa itu SKK,” ucap Bu lie umat dari lingkungan Lukas.
(Lourentius EP)