HIDUPKATOLIK.COM – AJAKAN itu pertama-tama muncul dari Ketua Presidium Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Mgr Ignatius Suharyo saat menyampaikan sambutan pada Pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) Lembaga Pembinaan dan Pengembangan PESPARANI Katolik Nasional (LP3KN) di Jakarta, Jumat sore (12/7/2019).
Bahkan Uskup Agung Jakarta ini mengajak semua peserta yang datang dari seluruh provinsi menyanyikan salah satu lagu kesayangannya yaitu Rayuan Pulau Kelapa. Sontak semua peserta berdiri mengikuti ajakan Uskup bernyanyi sambil melambai-lambaikan tangan.
Salah satu agenda Munas ini, membicarakan persiapan PESPARANI II di Nusa Tenggara Timur tahun 2020. Dalam rangka itu, Uskup berpesan agar PESPARANI juga menjadi ajang untuk mengajak warga bangsa semakin mencintai tanah air.
Ajakan yang sama juga disampaikan Muhammadiyah Amin selaku Plt Dirjen Bimas Katolik yang hadir mewakili Menteri Agama. Ia juga meminta peserta Munas untuk merawat nilai-nilai persaudaraan sejati yang menjadi roh PESPARANI I di Ambon tahun 2018 lalu.
“Munas ini berkewajiban menjaga nilai-nilai itu agar program PESPARANI tetap berkualitas dan berkontribusi bagi bangsa dan negara,” ujar Dirjen Bimas Islam ini.
Ia menegaskan, PESPARANI NASIONAL PERTAMA, benar-benar milik semua orang.
“Jangan lupa PESPARANI harus kita upayakan untuk menggali nilai-nilai keagamaan, kebangsaan, dan keluhuran budaya kita sama seperti aktivitas keagamaan lainnya,” tutur Muhammadiyah Amin.
Munas akan berlangsung hingga hari Minggu, 14/7. Menurut Ketua Umum LP3KN, Adrianus Meliala, Munas akan melakukan evaluasi atas apa yang sudah dicapai LP3K, rencana kerja ke depan, dan persiapan PESPARANI II di NTT tahun 2020.
Munas ini dihadiri utusan dari seluruh LP3KD Provinsi, keuskupan, Direktorat Jenderal Bimas Katolik, dan pengurus LP3KN.
Pada hari kedua ini, Penasehat LP3KN yang juga Menteri ESDM Ignasius Jonan saat ini hadir memberikan masukan untuk pengembangan LP3K dan PESPARANI berikutnya.
Hasiholan Siagian