HIDUPKATOLIK.COM–Para utusan Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE) per keuskupan kembali berkumpul usai mengikuti rangkaian materi yang dipaparkan oleh Credit Union Saung Sibarung (CUSS) dalam rangakaian Pekan Studi LKM Komisi PSE KWI bertajuk: “Credit Union (CU) sebagai lokomotif pemberdayaan umat” di Lt.3 Gedung CUSS, Toraja. Pertemuan saat ini yang sedang berlangsung akan membahas mengenai rekomendasi untuk para uskup yang tergabung dalam Konferensi Waligereja Indonesia (KWI).
Tim perumus yang sebelumnya sudah dipilih untuk merangkai rumusan rekomendasi telah memaparkan hasil diskusinya. Sekitar 12 Tim perumus yang diwakili oleh tim PSE Keuskupan, Pengurus CU, dan perwakilan Universitas Katolik menawarkan tiga rekomendasi yang ditunjukkan kepada para uskup (KWI), PSE KWI, dan Ketua Komisi PSE di tiap keuskupan. Rekomendasi sementara ini sedang dibahas bersama.
Ketua PSE KWI, Mgr John Philip Saklil kembali menegaskan kepada para peserta agar memikirkan konsep pemberdayaan yang menjadi ciri khas Gereja. “Jangan sampai mereka sukses dapat uang, jadi lupa ke Gereja,” imbuh uskup Timika ini. Penegasan ini dibarengi dengan fenomena yang terjadi di Eropa di mana gerakan CU sudah lama bergerak di Eropa, tetapi setelah masyarakat eropa sejahtera kebanyakan dari mereka menjadi ateis dan banyak gereja menjadi museum.
Sekretaris PSE KWI, Pastor Ewaldus Ewal menyampaikan bahwa output dari Pekan Studi ini akan berupa buku saku yang merumuskan model CU sebagai sarana pastoral untuk pemberdayaan ekonomi umat.
Felicia Permata Hanggu (Toraja)