web page hit counter
Sabtu, 2 November 2024
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

SIDO MUNCUL SUMBANG PELATIHAN KETERAMPILAN UNTUK TRANSPUAN

5/5 - (1 vote)

HIDUPKATOLIK.com – HARAPAN merupakan kunci agar hidup ini dapat terus bergerak “ke depan”. Asa untuk melangkah maju itulah yang dilihat Direktur Sido Muncul, Irwan Hidayat, saat berkunjung ke kantor Lembaga Daya Dharma Keuskupan Agung Jakarta (LDD KAJ), Katedral, Jakarta Pusat, Senin, 24/6.

Didampingi Direktur Pelaksana LDD KAJ Pastor Christoforus Kristiono Puspo SJ, Pembina Yayasan LDD KAJ Pastor Alexius Andang Listya Binawan SJ, serta Vikaris Episkopalis KAJ Pastor Yusuf Edi Mulyono SJ, Irwan melihat langsung sejumlah warga disabilitas membuat kue nastar dan kastengel, menjahit kerajinan dari kain perca, serta membuat dompet kulit. Pada saat bersamaan, Irwan juga menyaksikan puluhan transpuan membuat hiasan.

“Saya melihat dan menemukan hal positif (di sini). Saya punya harapan, kerja sama ini bisa diteruskan dan bisa menghasilkan sesuatu,” harap Iwan.

Sebagai bentuk dukungan terhadap karya pelayanan LDD, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk melalui produk unggulannya Tolak Angin dan Tolak Linu memberikan sumbangan pelatihan keterampilan bagi transpuan binaan LDD KAJ. Secara simbolis bantuan senilai Rp 150 juta diserahkan oleh Irwan Hidayat kepada Romo Kris, sapaannya.

Direktur Sido Muncul, Irwan Hidayat, secara simbolis memberikan sumbangan pelatihan untuk transpuan melalui Direktur Pelaksana Lembaga Daya Dharma Keuskupan Agung Jakarta, Pastor Christoforus Kristiono Puspo SJ (HIDUP/Yanuari Marwanto)

Pada kesempatan itu, hadir pula Ketua Forum Komunikasi Waria Indonesia (FKWI) Yulianus Rettoblaut, pendamping FKWI Irene Sheila Harjanto, para suster, karyawan, dan warga dampingan LDD.

Baca Juga:  “Melody in Harmony”: Asah Bakat Seni, Tingkatkan Kolaborasi, Tumbuhkan Cinta Budaya Indonesia pada Gen Z

Bantuan tersebut akan dimanfaatkan untuk membeli alat-alat penunjang keterampilan sesuai bidang yang digeluti, seperti tata rias, tata boga, kerajinan tangan, dan lainnya. “Sumbangan ini merupakan bentuk kepedulian perusahaan terhadap kaum marginal atau terpinggirkan, termasuk waria ini. Kebanyakan dari mereka berasal dari jalanan dan dipandang sebelah mata,” ujar Irwan Hidayat.

[Baca: Natal di Hati Kaum Transpuan]

“Demi meningkatkan taraf hidup mereka (transpuan), kami akan membiayai berbagai peralatan keterampilan untuk menunjang aktivitas pelatihan para waria di LDD KAJ,” tegas pengagum St Teresa dari Kalkuta itu.

Selain memberikan sumbangan uang, sambung Irwan, Sido Muncul melalui jejaringnya seperti hotel, juga akan membantu untuk menjual atau memasarkan berbagai produk warga dampingan LDD. Kelak, seluruh keuntungan dari penjualan  karya tersebut akan diberikan kepada warga disabilitas.

“Apa dilakukan LDD amat berharga maka pantas dihargai. Tapi yang membutuhkan (bantuan) banyak sekali, jauh dari kemampuan kita semua yang berkumpul di sini. Mudah-mudahan masyarakat bisa melihat peluang untuk membantu dengan cara mereka masing-masing. Jangan putus asa, pasti ada jalan. Yang paling penting adalah, di luar tempat ini masih banyak yang mencintai Anda. Cuman belum tahu bagaimana caranya membantu,” ungkap Irwan.

Baca Juga:  “Melody in Harmony”: Asah Bakat Seni, Tingkatkan Kolaborasi, Tumbuhkan Cinta Budaya Indonesia pada Gen Z

[Kekuatan dalam Kesunyian]

Tahun ini, Sido Muncul akan berkomitmen secara konsisten untuk membantu mereka yang membutuhkan dan terpinggirkan dalam lingkungan sosial.  Bahkan, Irwan menyatakan, perusahaan meningkatkan anggaran lebih untuk melakukan kegiatan kemanusiaan.

“Pada tahun ini, dana kegiatan sosial Sido Muncul ditingkatkan sebanyak tiga kali lipat,” sambungnya.

Sebanyak 35 transpuan akan mengikuti pelatihan ini. Mereka adalah transpuan yang bekerja sebagai pengamen jalanan. Mereka berasal dari berbagai daerah, beberapa diantaranya tak memiliki KTP, mengalami penolakan dari keluarga dan masyarakat sekitar. Karena itu, selain membekali dengan keterampilan, LDD KAJ juga akan memberikan pembinaan dan pendampingan rohani serta mental demi peningkatan kualitas hidup sehingga kelak warga dampingannya itu mendapatkan lapangan pekerjaan yang lebih baik, mampu bersaing dengan tenaga kerja lain, dan meningkatkan taraf hidup.

[Baca: Kisah Transpuan Menggapai Asa]

Menurut Pastor Christoforus Kristiono Puspo SJ, pelayanan dan pendampingan terhadap kaum transpuan yang kini dilakukan LDD, sebetulnya pertama kali muncul karena keterbukaan Keuskupan Agung Jakarta untuk menemani, memperhatikan, dan memberdayakan transpuan.

“Bapa Uskup (Mgr Ignatius Suharyo) sangat terbuka dengan pertama-tama kepada orang yang lemah, miskin, tertindas, dan disabilitas. Mereka (kaum transpuan) adalah yang paling kompleks penderitaannya. Oleh karena itu, kemanusiaan yang menjadi persoalannya. Saya merasa, LDD ini hadir karena kemanusiaan bukan karena agama, suka, ras, dan gender,” ungkap Romo Kris, sapaannya.

Baca Juga:  “Melody in Harmony”: Asah Bakat Seni, Tingkatkan Kolaborasi, Tumbuhkan Cinta Budaya Indonesia pada Gen Z

Maka, lanjut Romo Kris, ketika dirinya bertemu dengan Mgr Suharyo, dan menyampaikan bahwa LDD memberikan pelayanan kepada transpuan, Uskup Agung Jakarta sekaligus Ketua Konferensi Waligereja Indonesia itu meminta agar LDD terus melanjutkan untuk  menemani dan mendampingi transpuan.

Direktur Pelaksana Lembaga Daya Dharma Keuskupan Agung Jakarta, Pastor Christoforus Kristiono Puspo SJ , berfoto bersama transpuan, warga dampingan LDD KAJ (HIDUP/Yanuari Marwanto)

“Dampingi mereka secara rohani, mental, dan kalau bisa diberdayakanlah mereka. Sehingga mereka tidak lagi hidup di jalan. Bagi saya ini tantangan bagi kita, Gereja Katolik, agar bisa lebih terbuka pada persoalan kemanusiaan, ngewongke (memanusiakan). Kalau berbicara tentang kasih, kita bicara tentang ngewongke. Omong kosong kalau kita bicara kasih, tapi masih membeda-bedakan orang,” tegas

[Pastor Hadrianus Wardjito SCJ : Gereja Tidak Boleh Diskriminatif]

LDD merupakan sebuah lembaga pelayanan sosial milik KAJ. Lembaga yang didirikan oleh Uskup Agung Jakarta, Mgr Adrianus Djajasepoetra SJ, pada 10 Mei 1962, bertujuan untuk melayani kebutuhan utama kaum lemah, miskin, tertindas, dan disabilitas. Dalam mewujudkan misi, LDD memiliki empat biro yakni: gedung karya sosial, pelayanan buruh, pelayanan kesejahteraan anak, pelayanan masyarakat, dan pelayanan penyandang disabilitas.

Pelatihan keterampilan serta pendampingan bagi transpuan, merupakan pelayanan baru dari LDD KAJ bekerjasama dengan FKWI. Karya ini dimulai pada 2018.

 

Yanuari Marwanto

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles