HIDUPKATOLIK.com – Gereja ini merupakan Gereja yang terbesar di wilayah Papua bagian Selatan.
Uskup Agung Merauke, Mgr Nicolaus Adi Seputra MSC meresmikan Catholic Center di Kevikepan Kepi, Keuskupan Agung Merauke, Kabupaten Mappi, Propinsi Papua beberapa waktu lalu. Peresmian ini berbarengan peresmian Gereja St Yakobus Rasul.
Dengan sendirinya kompleks gereja dan Catholic Centre tersebut menjadi simbol bagi Keuskupan Agung Merauke dan Kabupaten Mappi. Tidak sekadar pembangunan fisik, pengembangan di bidang pendidikan juga sedang direncanakan untuk menghadirkan sekolah mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/K).
Desain di atas areal seluas 12.000 ha ini berbentuk salib dan hosti pada bagian tengahnya. Arsitektur bagunan ini dikolaborasikan dengan unsur budaya dari enam etnis yang mendiami Kabupaten Mappi.
Bangunan utamanya adalah Gereja St Yakobus Rasul. Pemilihan nama Ya kobus diambil sebagai penghargaan dan penghormatan atas ketulusan seorang umat yang mempunyai tanah dan menyerahkannya untuk dibangun sebuah gereja. Hingga kemudian Bupati Mappi dan Ketua Vox Point Provinsi Papua, Kristosimus Yohanes Agawemu mengabadikan nama pemilik tanah itu Yakobus, sebagai nama gereja tersebut.
Gedung ini memiliki daya tampung sekitar 3000 hingga 4000 orang. Kekhasannya semakin terlihat dengan paduan ornamen budaya Mappi. Pada pintu gerbang gereja terukir Hati Kudus Yesus sebagai bentuk penghargaan dan kenangan terhadap Misionaris Hati Kudus Yesus. Pilar utama pintu gerbang gereja ini menyimbolkan penghargaan para misionaris, perintis, katekis, dan guru iman. Sedangkan kedua belas pilar luar melambangkan 12 rasul. Kesan Kekatolikan semakin terasa dengan desain para kudus pada kaca patri jendela.
Semua ornamen di dalam maupun di luar bangunan memiliki sarat makna religi dan budaya. Mata akan dipuaskan dengan pemandangan patung megah. Bagian halaman gereja dihiasi dengan patung Malaikat Gabriel dan Mikael yang ditakhtakan di atas batu segi enam bintang Daud yang melambangkan enam etnis di Mappi. Tidak ketinggalan, pemandangan patung-patung di dalam gereja yang menghiasi dinding kiri dan kanan altar menambah semarak bangunan ini.
Mgr Nicolaus menekankan, agar jangan hanya terperangah pada kemegahan lahiriah bagunan semata, tetapi juga dilihat dalam kacamata iman. Ia mengajak umat untuk menjadikan bangunan ini sebagai pendorong semangat mereka agar semakin peduli serta peka dalam merawat iman. Imple mentasi sukacita iman itu dapat diungkapkan dengan menjaga dan merawat kebersihan lingkungan.
Dengan adanya Catholic Centre ini, umat diharapkan lebih aktif dalam berbagai kegiatan menggereja. Dengan demikian mereka akan semakin menjadi Gereja yang mandiri. Harapan yang sama juga terlontar dari perwakilan Dirjen Bimas Katolik Republik Indonesia, FX Rudi Adrianto. Ia berpesan umat jangan hanya kagum atas kemegahan bangunan. Ia berharap, pusat pastoral ini mampu meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, dan ekonomi masyarakat.
Felicia Permata Hanggu
Laporan: Gerardus Wen/ Phinus Palobo
HIDUP NO.18 2019, 5 Mei 2019