HIDUPKATOLIK.com – Sudah sejak kecil, Gigih Adiguna suka dengan acara komedi. Salah satu favoritnya adalah acara lawak Srimulat. Alhasil, di sekolah pun ia sering “ndagel” (melawak). Mungkin karena ini juga, saat sudah kuliah, ia sering dipercaya menjadi pembaca acara. “Mereka bilang saya lucu jadi bisa membawakan acara dengan meriah,” ungkap kelahiran Surakarta, 22 Juni 1988 ini.
Kini, dengan talenta lawaknya ini, Gigih banyak tampil dalam acara stand up comedy terutama di Kota Yogyakarta. Ia menuturkan, ia tertarik untuk terjun dalam dunia “komedi tunggal” itu. “Stand Up Comedy selalu menarik bagi saya, tampil di depan orang lain, membawa materi personal dan mendapat respons dari orang lain. Itu menciptakan kesenangan tersendiri,” ujar umat Paroki St Perawan Maria Regina Purbowardayan Surakarta, Jawa Tengah.
Sebelum bersinggungan dengan stand up comedy, Gigih memang aktif dalam komunitas rohani di kampusnya. Untuk itu, saat tampil, ia bisa berbagi pesanpesan toleransi yang memang selama ini disuarakan lewat kegiatan komunitas. “Dulu alasan kami buat komunitas stand up comedy di kampus, salah satu adalah sebagai sarana menyuarakan pesan-pesan toleransi dan solidaritas,” ujarnya.
Gigih bertekat menggunakan panggung stand up comedy sebagai sarana untuk menyampaikan ide dan gagasan. Ia berharap, melaui penampilannya ada pesanpesan positif yang ditangkap penonton. “Sejauh yang saya lihat dan dampingi di kampus, orang muda hidup berdampingan dengan mereka yang berbeda dan beragam dengan natural. Maka yang natural ini harus terus dirawat, tradisi hidup rukun harus terus dirawat dan dibagikan,” imbuhnya.
Antonius E. Sugiyanto
HIDUP NO.15 2019, 14 April 2019
