HIDUPKATOLIK.com – Di Bulan Ramadhan ini, anak-anak TK St Bernardus Madiun melakukan kunjungan ke TK Aisyiyah. Kunjungan ini sarat pesan toleransi.
Toleransi itu tidak mahal. Yang mahal adalah usaha untuk mewujudkan toleransi itu. Karena gengsi atau pemahaman yang salah soal toleransi yang membuatnya mahal. Hal ini disebutkan Kepala Sekolah Taman Kanak-Kanak (TK) St Bernardus Kota Madiun, Imelda Gurita Ulamsari saat kegiatan kunjungan anak-anak TK St Bernardus ke TK Aisyiyah Nustanus Athfal 1 Kota Madiun, Jawa Timur, Kamis, 9/5.
Menguatkan Toleransi
Imelda menyebutkan, masa TK adalah masa paling tepat untuk mengajarkan soal toleransi. Anak-anak jangan direcoki dengan berbagai isu intoleransi yang bisa saja mengubah pola pikir mereka. Bila di rumah mereka menyaksikan begitu banyak berita atau isu soal intoleransi, di sekolah isu-isu itu jangan dipertontonkan lagi.
“Maka kami punya program agar menguatkan sisi humanis yaitu melihat sesama yang berbeda sebagai bagian dari saudara. Anak-anak harus memahami hal ini agar tidak memandang rendah martabat orang lain, melihat orang beragama lain sebagai musuh. Sebab susah mengubah mereka ketika sudah dewasa,” ungkap Imelda.
Setelah kunjungan ini, sebuah foto menjadi viral di media sosial. Foto pelukan seorang anak TK St Petrus kepada seorang siswa TK Aisyiyah mendapat banyak komentar positif. Banyak orang mengapresiasi kegiatan kunjungan ini. Ada harapan agar semakin banyak sekolah yang mau melakukan kegiatan serupa.
Dalam kunjungan ini, TK St Bernardus mengikutsertakan 15 anak dengan membawa bingkisan untuk anak-anak TK Aisyiyah berupa peci, jilbab, dan tasbih. Hadiah-hadiah ini diberikan anak-anak sebagai bentuk dukungan kepada sahabat-sahabat dalam memasuki Bulan Puasa. “Meski mereka mungkin belum puasa tetapi kami memberikan hadiah kepada mereka dengan harapan mereka bisa mengingat hadiah ini,” pesan Imelda.
Sementara itu, Kepala TK Aisyiyah Ida Ayu Tristiawati mengapresiasi kegiatan kunjungan ini. Menurutnya, ini sebuah kejutan yang tak disangka-sangka. “Kunjungan ini hadiah spesial bagi anakanak kami. Tidak disangka di Bulan Ramadhan ini kami mendapatkan hadiah istimewa,” tuturnya.
Ida juga berjanji, anak-anak TK Aisyiyah akan mengadakan kunjungan balasan ke TK St Bernardus. “Habis lebaran kami akan mengunjungi anak-anak di sana. Kami berharap silahturahim ini terus dipertahankan,” ujarnya.
Siti Triastuti, orangtua dari seorang anak di TK Aisyiyah yang saat kunjugan itu berada di lokasi mengatakan dirinya merasa terharu karena pesan-pesan toleransi bukan dilakukan oleh orang dewasa tetapi anak-anak. Bagi Siti, ini sebuah cara yang sangat tepat mengajarkan anak-anak toleransi dan persahabatan.
Siti juga mengatakan harusnya setiap sekolah memiliki program-program pendidikan yang menyasar pendidikan karakter khususnya segi humanis. Sebab di zaman ini, anak-anak Sekolah Dasar saja sudah mengetahui istilah kafir dan non-kafir. Sudah ikut terlibat menyebarkan berita-berita hoax, atau pesan-pesan intoleransi. “Di media sosial ada anak Sekolah Dasar yang memaki habis orang non-Muslim. Dasarnya karena berbeda agama. Ini sebuah keprihatinan yang mendalam bagi dunia pendidikan khususnya pendidikan di usia dini,” jelasnya.
Yusti H. Wuarmanuk
Laporan: F.X. Suwardi Tyas (Madiun)
HIDUP NO.20 2019, 19 Mei 2019