HIDUPKATOLIK.com – Terpilihnya Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama menjadi Ketua Panitia Pelaksana Pesparani II di Kota Kupang dengan harapan agar pesan toleransi terus terjaga.
Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat, menunjuk Ketua Pegurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) NTT, Jamaludin Ahmad, sebagai Ketua Panitia Pelaksana Pesta Paduan Suara Gerejani II (Pesparani) Nasional Tahun 2020 yang diselenggarakan di Kota Kupang. “Dengan penunjukkan ini, kita ingin mengedepankan semangat kebersamaan dalam membangun daerah ini. NTT harus bisa menjadi inspirasi nilai-nilai kebangsaan dan kebhinekaan bagi Indonesia,” kata Viktor.
Pernyataan ini disampaikan Viktor saat menerima kunjungan Ketua Umum Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik Nasional (LP3KN), Adrianus Meliala bersama rombongan di Kantor Gubernur NTT, di Kupang, Rabu, 24/4. Tujuan dari kunjungan tersebut adalah untuk menyerahkan Surat Keputusan dari Menteri Agama dan Surat Rekomendasi Konferensi Waligereja Indonesia perihal penunjukan Kota Kupang sebagai tuan rumah Pesparani Nasional Kedua Tahun 2020. Adrianus juga meminta dukungan Pemerintah NTT agar bisa memfasilitasi pelaksananan dan kesuksesan kegiatan tersebut.
Viktor menyatakan, pengajuan ini sebagai bentuk penghargaan dan penghormatan terhadap NU, sebagai salah satu organisasi Muslim terbesar, yang bersama Muhammadiyah telah setia menjaga dan merawat nilai-nilai kebangsaan di negara ini. “Pemerintah provinsi terus mendorong agar NTT menjadi tempat bersemainya semangat toleransi yang nyata. Orang dari seluruh pelosok negeri dapat belajar tentang makna kerukunan antara umat beragamam,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Komisi Kerawam KWI, Pastor Paulus Christian Siswantoko, yang juga ikut dalam pertemuan itu mewakili KWI, juga mengapresiasi penunjukan Jamaludin Ahmad. Hal ini mencerminkan misi dari Pesparani, yakni membangun semangat kebersamaan dan kebangsaan, membangun kerja sama dengan berbagai agama.
Senada dengan itu, Ketua PWNU NTT, Jamaludin menyatakan kesiapannya. Asisten I Bidang Pemerintahan Setda NTT itu mengapresiasi dan berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh Gubernur NTT kepada dirinya, selaku Ketua PWNU NTT. Hal itu mencerminkan sikap seorang pemimpin sebagai seorang negarawan.
Pesparani bukan sekadar lomba menyanyi tetapi juga sarana untuk memperkuat kebersamaan dan kebangsaan. Juga untuk menumbuhkan ekonomi, berbagai ragam motif tenun ikat NTT dan tempat wisata yang indah di NTT dapat dipromosikan melalui kegiatan ini,”jelas Pastor Siswantoko.
Pesparani sebagai sebuah event nasional untuk merajut kebersamaan dan partisipasi publik tanpa dibatasi sekat-sekat agama. “Ini merupakan suatu kepercayaan besar bagi saya dan PWNU NTT. Ini juga menjadi momentum perwujudan semangat ukhuwah wathaniyah ‘persaudaraan sebangsa setanah air’ dan ukhuwah basyariyah ‘persaudaraan umat manusia sebagai ciptaan Allah’ yang selalu dijunjung tinggi oleh NU,” jelas Jamaludin.
Bonne Pukan (Kupang)
HIDUP NO.18 2019, 5 Mei 2019