HIDUPKATOLIK.com – Seekor paus sperma (Physeter macrocephalus) ditemukan mati di Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Tubuh ikan raksasa itu telah membusuk. Kejadian ini mengejutkan warga dunia. Terutama setelah ditemukan sekitar empat ton sampah plastik di dalam perut mamalia laut itu. Kejadian ini menjadi salah satu indikator bahwa pencemaran sampah plastik di laut semakin meningkat. Hal tersebut dingkapkan Koordinator Wilayah Youth In Sustainability (YIS) Jakarta, Cheptia Amany dalam kampanye terbuka yang bertema Waste Managemen on Plastic di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Minggu, 28/4.
Cepti, sapaannya, menjelaskan YIS sejak awal berkomitmen untuk menyerukan kepedulian terhadap lingkungan. Menurutnya, Indonesia merupakan salah satu negara yang termasuk dalam kondisi darurat sampah plastik. Indonesia, tambahnya, menjadi penyumbang sampah plastik terbanyak kedua di dunia setelah Cina. Pada tahun 2015 Indonesia menghasilkan 187,2 juta ton sampah plastik.
YIS menggandeng sejumlah komunitas dalam kampanye ini. Komunitas-komunitas tersebut memiliki perhatian serupa terhadap persoalan sampah di Indonesia, antara lain Bike to Work, Climate Rangers, Gropesh Jakarta, Hio Green Community, Jakarta Eco Project, Kophi, Marine Buddies, Rumah Millenials, Seasoldier Jakarta, Sobat Bumi Indonesia dan YOT Bekasi. “Kami melihat banyak sampah bertebaran karena kesadaran masyarakat sangat kurang. Sebagai anak muda kami tertantang untuk menyelamatkan dunia. Sampah harus dibegal sejak dini sehingga dunia bisa bersih,” ujar Cepti.
Koordinator Kampanye YIS, Kaisar Akhir, menambahkan, hingga kini sampah di lautan terus bertumpah ruah. Begitu banyak biota laut mati karena produktivitas sampah yang sulit dibendung lagi. Menurutnya kampanye ini lebih menyasar kaum muda mengingat sebagai generasi masa depan bangsa.
Willy Matrona
HIDUP NO.19 2019, 12 Mei 2019