HIDUPKATOLIK.com – Saat berkhotbah di bukit (Mat 5: 48), Yesus mengingatkan kita akan pentingnya menyempurnakan hidup, sebagaimana Bapa di Surga sempurna. Hal ini tidak lain dan tidak bukan karena manusia secitra dengan Allah. Di zaman yang serba canggih dan instan ini kita dipanggil menuju kekudusan.
Kekudusan tidak hanya dimiliki oleh klerus, biarawan, biarawati, atau frater saja, tapi kekudusan itu dapat dimiliki oleh seluruh anggota umat Allah. Umat awam, demikian juga kaum tertahbis dan berkaul, yang hidup di tengah dunia yang semakin berkembang ini kerap kali lupa akan dimensi kekudusan ini. Hal tersebut disebabkan karena aktivitas sehari-hari kita yang acapkali membuat kita lupa akan pentingnya menjaga hidup agar tetap kudus.
Lalu bagaimana, kaum awam yang hidup di dunia, mencapai kekudusan itu? Buku Acts of Piety ini menguraikan kepada para pembaca tentang cara untuk dapat hidup aktif di tengah dunia, tetapi sekaligus hidup sesuai keinginan Tuhan.
Kemudian, bahasa terjemahan yang sederhana dalam buku ini amat mudah dipahami, sehingga para pembaca dapat memahaminya dengan lebih mudah. Hal-hal yang ada dalam buku ini merupakan cara-cara yang telah lama dipakai oleh Gereja Katolik, agar kita senantiasa bersatu dengan Tuhan. Jika kita dapat membina cara hidup yang demikian, maka segala hal yang kita lakukan dapat kita lakukan demi kemuliaan dan cinta akan Tuhan (bdk. 1 Kor 10 : 31).
Judul : Acts of Piety (Norma-Norma Kesalehan Hidup Kristiani)
Penulis : J. M. Muntadas
Penerjemah : Erna Lestari
Penerbit : Murai Publishing, Surabaya, 2017
Tebal : 72 halaman
Theodorus Christian Gunawan
HIDUP NO.13 2019, 31 Maret 2019