HIDUPKATOLIK.com – Kini, Carrie Fisher telah dapat memaafkan ibunya dan berempati terhadap situasi sang ibu. Sang ibu sebenarnya ingin mengaborsi janin di dalam kandungannya. Namun upaya aborsi itu ternyata gagal, Carrie akhirnya terlahir dengan menderita beberapa komplikasi kesehatan. Ia juga menderita kelumpuhan wajah di satu sisi selain masalah penglihatan, dan kaki yang asimetris. “Saya paham apa yang sedang ia alami saat itu. Ia adalah orang tua tunggal, dan sudah memiliki dua anak kecil,” ujarnya.
Dengan kondisinya ini, Fisher semasa kecil mengalami hal-hal yang sangat sulit, tidak seperti saudaranya yang dapat melakukan kegiatan normal layaknya seorang anak yang ceria. “Ketika saya masih kecil, saya membenci diri saya sendiri. Saya tidak suka siapa saya atau seperti apa saya. Saya adalah makhluk jelek dan hanya ingin bersembunyi. Saya takut, bahkan pada diri saya sendiri,” tuturnya.
Namun, kini kisah itu telah menjadi masa lalu. Fisher dan ibunya semakin lama menjadi dua orang sahabat yang saling mendukung. Fisher pun kini telah menemukan satu lagi cinta dalam diri pria yang kini menjadi suaminya. “Jangan biarkan apa yang dunia pikirkan mencuri tujuan Anda. Tunggu, percaya, percaya pada siapa Anda. Jangan menyerah. Anda punya tujuan. Anda layak mendapatkan cinta.”
Marchella A. Vieba
HIDUP NO.10 2019, 10 Maret 2019