HIDUPKATOLIK.com – Tidak ada pengkhotbah hebat yang dilahirkan. Agar seseorang bisa berkhotbah dengan baik dan memikat, dia harus belajar dan berlatih serta membatinkan yang ia khotbahkan. Demikian Mgr Pidyarto Gunawan OCarm ketika memberikan rekoleksi kepada pengurus Badan Pelayanan Nasional Pembaruan Karismatik Katolik (BPN PKK) dan Komunitas Tritunggal Mahakudus (KTM) di Wisma Samadi, Klender sebulan lalu.
“Saya selalu katakan kepada para frater untuk sungguh-sungguh berlatih. Khotbahmu jangan sampai nyiksa umat. Belum apa-apa umat sudah lihat jam. Khotbahmu harus menggerakkan hati, bukannya menggerakkan pantat karena gelisah,” ucap ahli Kitab Suci Perjanjian Baru ini.
Mgr Pidyarto menjelaskan, hingga akhirnya menjadi pengkhotbah ulung, Santo Paulus telah banyak mempersiapkan diri menjadi pengkhotbah. Mgr Pidyarto sendiri mengaku, selalu berusaha dan belajar agar tidak terikat pada teks ketika berkhotbah. Menurutnya, penting untuk menjaga kontak dan interaksi dengan umat selama berkhotbah. “Kalau kalian tidak berlatih dengan baik dan tekun, kalah jauh kalian dengan umat awam dalam berkhotbah,” tandasnya.
Emanuel Dapa Loka
HIDUP NO.09 2019, 3 Maret 2019