HIDUPKATOLIK.com – Selain pernyataan KWI dan PGI, Pengurus Pusat (PP) Pemuda Katolik juga turut menyikapi aksi teror peledakan bom di gereja dan hotel di Sri Lanka.
Aksi itu terjadi saat umat Kristen di Sri Lanka sedang melaksanakan ibadah Paskah pada Minggu Paskah (21/4). Tercatat korban tewas hingga kini mencapai 310 orang dan korban luka mencapai lebih dari 500 orang.
Korban tewas tidak hanya warga lokal melainkan juga warga negara asing. Diberitakan bahwa sampai saat ini belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas
tindakan yang diduga sebagai aksi bom bunuh diri.
Pernyataan selengkapnya yang disampaikan oleh PP Pemuda Katolik (periode 2018-2021) pada Selasa (23/4) melalui Ketua Umum dr. Karolin Margret Natasa dan Sekretaris Jenderal Christopher Nugroho sebagai berikut:
Aksi peledakan bom di Sri Lanka ini telah mengusik rasa kemanusiaan kita yang memiliki harkat dan martabat sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang memiliki hak asasi untuk hidup dan berkembang.
Menyikapi aksi teror tersebut, Pemuda Katolik menyampaikan pernyataan sikap sebagai berikut:
1. Menyatakan dukacita yang mendalam serta keprihatinan dan simpati kepada para korban yang meninggal dunia dan korban luka-luka dalam serangan terror tersebut.
2. Pemuda Katolik mengutuk keras aksi teror yang sangat keji dan biadab tersebut, serta
menyatakan bahwa aksi teror ini merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan.
3. Kami berharap pemangku otoritas di Sri Lanka dapat segera mengungkap pelaku aksi teror tersebut hingga tuntas. Kami juga meminta Pemerintah RI untuk melakukan langkah
diplomatis dalam turut serta membantu memulihkan situasi di Sri Lanka, serta memastikan
apakah terdapat WNI dalam kejadian peledakan bom tersebut.
4. Kami mendukung Pemerintah, Polri dan TNI dalam mencegah dan melawan terorisme,
serta melakukan tindakan yang tegas untuk mencegah terjadinya aksi teror serupa di tanah air.
5. PP Pemuda Katolik menginstruksikan kepada seluruh Pengurus dan Anggota Pemuda
Katolik di seluruh Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan dan berkoordinasi dengan
pimpinan gereja, pemerintah, dan aparat terkait di setiap wilayah/ tingkatan jika terjadi hal-hal yang mencurigakan dan mengganggu ketertiban umum.
Selain itu, kepada Hidupkatolik.com, Christopher juga menyampaikan undangan dari Sekretariat Bersama (sekber) Ormas Katolik dan Lintas Iman kepada pembaca dalam acara doa bersama untuk Srilanka “PRAY FOR SRILANKA ” pada Sabtu, (27/4/2019) pukul 19.30 WIB.
Rangkaian acara yang akan berlangsung yakni doa bersama untuk korban bom di Sri Lanka dan aksi 1000 lilin di jalan sekitar Wisma Mahasiswa, bertempat di Pendopo Wisma Mahasiswa, Jl. Dr Wahidin 54, Yogyakarta. “Kita wujudkan empati dan solidaritas untuk para korban bom di Sri Lanka,” tulis Christopher mengutip undangan tersebut.
Antonius Bilandoro