HIDUPKATOLIK.com – Di tengah meningkatnya kasus intoleransi di masyarakat belakangan ini, Pancasila sebagai ideologi bangsa perlu diperkuat. Demikian disampaikan Staf khusus Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Pastor Benny Susetyo dalam obrolan kebangsaan bertajuk, “Menyulam Toleransi dalam Berdemokrasi”, di Hotel The Rich, Yogyakarta, Jumat, 5/4.
Pastor Benny berpendapat, peraturan daerah yang bertentangan dengan konstitusi Pancasila harus ditinjau ulang supaya kasus instoleransi di masyarakat tidak terulang. “Pemerintah harus punya keberanian menegakkan konstitusi karena Pancasila menjadi sumber segala hukum,” katanya.
Pastor Benny menyampaikan pentingnya mengembalikan Pancasila sebagai habitus. Pemimpin harus memiliki roh Pancasila. Integritas dan kejujuran dijunjung tinggi. “Sekarang sikap seperti itu hilang. Sikap elit politik kita cenderung sensasional. Ketika agama menjadi asesoris dagangan, maka sebenarnya politik kita kehilangan keluhuran,” jelasnya.
Sementara Ketua Umum Garuda Nusantara, Nuril Arifin Husein atau Gus Nuril menyebutkan, demokrasi bangsa ini sudah kebablasan. Apalagi mendekati Pemilu kali ini, fitnah dan hoak serta ujaran kebencian dianggapnya sebagai hal biasa. “Ngakunya beragama, tapi sebetulnya ia memperdagangkan agama. Tidak menjaga dan mempraktikan agama dengan benar,” katanya. Acara diselenggarakan Penerbit dan Percetakan Pohon Cahaya ini juga menampilkan pembicara Koordinator Jaringan Islam Antidiskriminasi Gus Aan Anshori, dan dosen UGM Bagas Pujilaksono.
H. Bambang S. (Yogyakarta)
HIDUP NO.15 2019, 14 April 2019