HIDUPKATOLIK.com – Puluhan tokoh dan aktivis Katolik mengikuti diskusi terbatas yang diselenggarakan oleh Sekretaris Nasional Forum Masyarakat Katolik Indonesia (SEKNAS FMKI) di Gedung Yustinus Lantai 13,Universitas Katolik Atmajaya Jakarta, Kampus Semanggi, Sabtu 6/4. Tema diskusi kali ini kali adalah Mengawal Pancasila: Menelaah Dinamika Politik dan Keamanan Jelang Pemilu Serentak 2019.
Dalam sambutannya, Sekretaris Nasional FMKI, Veronica Wiwiek Sulistyo menjelaskan keprihatinannya terhadap kondisi kebangsaan akhir-akhir ini. Ia menuturkan, menjelang Pesta Demokrasi ini diwarnai dengan berbagai aksi yang kurang mencerminkan warga negara yang baik. Aksi itu misalnya saling fitnah, penyebar bohong, radikalisme hingga sikap intoleran.
Sementara itu, Mohamad AS Hikam menjelaskan, pendidikan multikultural sangat penting dalam konteks masyarakat yang beragam seperti Indonesia. Menurutnya, mutikultural bukan sajapersoalan untuk melihat perbedaan etnis, suku, dan sebagainya. Upaya melihat merupakan lembaran pertama saja, setelah melihat perbedaan maka harus mengakui adanya perbedaan. “Setelah mengakui maka puncaknya adalah ikut merayakan perbedaan. “Sampai saat ini hanya sedikit saja yang sampai pada tataran merayakan keberagaman itu,” bebernya.
Pembicara lain, Kusnanto Anggoro menjelaskan peran negara dan sipil dalam menghadapi ideologi yang radikal. Ia menekankan dua hal, yakni penerapan anti dan kontra. Anti dapat dimulai dari social cultural dan dilakukan dengan pelan-pelan untuk menangkal ideologi radikal. Sedangkan kontra menggunakan penegakan hukum.
Willy Matrona
HIDUP NO.15 2019, 14 April 2019