HIDUPKATOLIK.com – Kis. 2:14,22-32; Mzm. 16:1-2a,5,7-8,9-10,11; Mat. 28:8-15
BACAAN hari ini menunjukkan kepada kita bahwa argumentasi anti-kebangkitan ternyata juga mempunyai dasar Alkitabiah.
Bersamaan dengan para perempuan yang oleh Yesus sendiri diutus mewartakan berita kebangkitan, ada juga para serdadu yang dengan sejumlah uang suap, disuruh oleh imam kepala dan para tua-tua untuk menyebarkan warta hoax anti-kebangkitan.
Sudah sejak dulu, kebangkitan Yesus menjadi bahan perbantahan. Sudah sejak dulu, muncul dua berita yang bertentangan: yang mewartakan kebangkitan dan yang anti-kebangkitan. Tetapi apa hasilnya?
Kalau seandainya berita yang disebarkan para serdadu yang berusaha membungkam berita kebangkitan berjalan dengan efektif dan efisien, kita bisa membayangkan bahwa sekarang ini mestinya tidak ada Kekristenan.
Kekristenan mestinya tidak sempat berkembang karena sudah lebih dulu tertindas oleh berita anti-kebangkitan itu. Tetapi nyatanya? Bukannya hancur, Kekristenan malah berkembang luar biasa.
Mereka yang percaya pada warta kebangkitan tampaknya jauh lebih banyak dari mereka yang menerima berita para serdadu. Karena kebangkitan seringkali dianggap sebagai sesuatu yang tidak masuk akal, maka percaya pada kebangkitan sebenarnya juga memasukkan orang pada suatu ketegangan intelektual tertentu.
Meskipun begitu, masih ada begitu banyak orang yang mau hidup dalam dan menghidupi ketegangan itu secara positif. Lalu?
Kebangkitan memang adalah masalah iman. Penjelasan rasional tidak akan mampu menjelaskannya secara tuntas. Akan tetap tersisa setitik kecil kegelapan yang hanya bisa dimasuki dengan iman. Bersediakah Anda?
Pastor Dr. V. Indra Sanjaya
Dosen Kitab Suci Pasca Sarjana Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
HIDUP NO.15 2019, 21 April 2019