HIDUPKATOLIK.com
Berbondong dari berbagai usia, berjalan menuju bangunan sekolah yang berada di dekat Hotel Ayola, Cibatu Kawasan Lippo Cikarang. Bangunan seluas sepertiga lapangan sepak bola penuh sesak, hingga beberapa tenda darurat yang didirikan di lapangan basket dan lahan parkir tak terlihat kursi kosong. Adalah Sekolah Yayasan Trinitas yang dipakai sebagai lokasi Paroki Cikarang Gereja Ibu Teresa untuk Misa Jumat Agung, pada 19 April 2019.
Walau hujan deras mengguyur tak membuat mereka patah semangat. Hanya satu yang ada di hati mereka, menghormati Yesus yang tergantung di kayu Salib sebagai simbol sengsara untuk menebus dosa kita.
Diantara umat yang hadir tidak sedikit yang meneteskan air mata setelah mencium kayu Salib. “Saya terharu, bersedih, teringat derita Tuhan Yesus, yang berjalan sampai bukit Golgota hingga sengsara Nya di kayu Salib,” kata Yohanes yang rambutnya sudah memutih.
Misa Jumat Agung l dipimpin oleh Vikjen KAJ Romo Samuel Pangestu Pr dan Romo Vinsensius Rosihan Arifin Pr. Romo Antonius Suhardi Antara Pr memimpin misa yang kedua.
Tidak hanya orang dewasa yang mencium patung Yesus yang tergantung di kayu Salib, tapi anak-anakpun melakukan hal yang sama. Beberapa ayat di Alkitab mengungkapkan dengan jelas betapa Yesus sangat mengasihi anak-anak. “Saya mencintai Yesus seperti Yesus sudah mencintai saya,” ucap Angel yang masih berusia 9 tahun.
(Lourentius EP)