HIDUPKATOLIK.com – Bimas Katolik DKI Jakarta diharapkan dapat terus meningkatkan keterlibatannya dalam melayani umat di DKI Jakarta, bekerjasama dengan Gereja, Komisi-komisi di Keuskupan Agung Jakarta.
Demikian disampaikan oleh Uskup Agung Jakarta Mgr. Ignatius Suharyo, Pr saat menerima kunjungan dari rombongan Pembimas Katolik DKI Jakarta yang dipimpin Dr. Salman Habeahan bersama staf, para penyuluh Agama Katolik, dan perwakilan Pengawas Pendidikan Agama dan audiensi di Wisma Keuskupan Agung Jakarta, 10 April 2019.
Dalam pertemuan tersebut Mgr Suharyo mengungkapkan tentang persoalan klasik yang sudah puluhan tahun belum dapat teratasi sampai sekarang. Antara lain masalah kurangnya guru Agama Katolik yang mengajar di sekolah-sekolah negeri, baik di Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta maupun di berbagai daerah.
Pengangkatan guru agama Katolik sangat jarang dan jumlah guru agama Katolik yang mengajar di sekolah negeri pada umumnya berjumlah sedikit karena sudah banyak di antaranya yang telah pensiun. Sementara minat umat Katolik untuk masuk ke sekolah negeri semakin bertambah karena sekolah negeri gratis.
“Maka anak-anak yang tidak mendapatkan pendidikan agama Katolik di sekolah negeri bisa mendapatkan pelajaran agama di gereja masing-masing dan hasil pelajaran agama tersebut diharapkan mendapat pengakuan di sekolah,” harap Mgr Suharyo dihadapan para Pembimas Katolik DKI Jakarta yang hadir.
Lebih lanjut, Mgr Suharyo menyambut baik kehadiran Pembimas Katolik untuk datang dan saling bertatap muka. “Ini baru pertama sekali rombongan Bimas Katolik datang ke Keuskupan, secara resmi selama kurang lebih 20 tahun,” ujar Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) itu.
Di dalam pertemuan tersebut Mgr Suharyo juga berharap agar kehadiran Bimas Katolik khususnya di Keuskupan Agung Jakarta dan DKI Jakarta dapat berperan untuk mencari solusi-solusi alternatif mengatasi masalah-masalah, khususnya menyangkut pendidikan Agama Katolik di sekolah. Mengenai pengangkatan terhadap 30 penyuluh honorer di DKI Jakarta, diharapkan pula agar mereka dapat turut dilibatkan dalam mengatasi persoalan tersebut.
Menanggapi keprihatinan yang disampaikan oleh Mgr Suharyo, Salman selaku Pembimas Katolik di DKI Jakarta menyampaikan bahwa kurangnya Guru-guru Agama Katolik yang mengajar di sekolah negeri dapat diatasi dengan mengoptimalkan setiap Guru-guru Agama Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk mengajar di beberapa sekolah, agar jumlah jam mengajar semakin efektif dan efisien.
Selain itu juga meminta dukungan/ bantuan dari Guru-guru mata pelajaran umum yang beragama Katolik, untuk ikut membantu mengajar agama Katolik di sekolah negeri.
Dan untuk anak-anak Katolik yang tidak mendapatkan mata pelajaran agama di sekolah negeri, mereka dapat diikut-sertakan untuk mendapatkan pelajaran agama di gereja masing-masing. Kemudian, nilai agama yang didapat di gereja diakui dan dapat diterima di sekolah.
Selanjutnya Salman berharap agar Bimas Katolik dapat membangun sinergitas dengan pihak gereja, sehingga Bimas Katolik dapat berkontribusi dalam meningkatkan kualitas pelayanan kepada umat.
Sehingga penghayatan kehidupan beragama, khususnya di DKI Jakarta, semakin bertumbuh untuk membangun persaudaraan sejati, menjadi semakin Katolik, dan semakin menjadi warga Jakarta yang baik.
Awaludin (Pembimas Katolik, Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. DKI Jakarta)
Editor: Anton Bilandoro