HIDUPKATOLIK.COM – Yer. 11:18-20; Mzm. 7:2-3,9bc-10,11-12, Yoh. 7:40-53
TUGAS seorang nabi adalah menyuarakan pesan Allah kepada orang lain dalam konteks tertentu. Demikian yang terjadi dengan Nabi Yeremia. Dia diutus untuk menyampaikan kepada raja Israel dan para pemimpin tentang ketidaksetiaan mereka pada “Perjanjian”dengan Allah dan hukuman yang akan ditimpahkan kepada mereka.
Kritikan yang disampaikan sang Nabi, ternyata menuai ancaman dan siksaan terhadap dirinya. Walaupun demikian, Yeremia setia melaksanakan tugas kenabiannya. Seperti Nabi Yeremia, demikian pula Yesus Kristus dalam pewartaan-Nya.
Ia berani membongkar kebobrokan para pemimpin Yahudi yang melakukan penindasan, ketidakadilan, kekerasan terhadap masyarakat kecil. Mereka taat melakukan hukum Taurat namun hati mereka lumpuh dalam mengasihi Allah dan manusia.
Konteks masyarakat Israel pada zaman Yesus mungkin tidak terlalu berbeda dengan situasi di negeri kita saat ini. Kita membutuhkan orang-orang beriman sejati yang berani menyampaikan kritikan demi sebuah perubahan.
Menerima kritikan memang tidak gampang, malah bisa berubah menjadi konflik. Menjadi seperti Nikodemus untuk membela orang benar juga harus militan, berani menanggung resiko.
Bagaimana andil Anda dalam membuat sebuah perubahan kecil dalam keluarga, lingkungan, dan masyarakat?
Sr. Dr. Grasiana, PRR
Doktor Teologi Biblis dari Pontificio Univeritas St Thomas Aquinas Angelicum Roma