HIDUPKATOLIK.com – Uskup Padang Mgr Martinus Dogma Situmorang OFMCap menahbiskan Diakon Maximus Malaof Kosat dari Keuskupan Atambua sebagai imam Keuskupan Padang, di Paroki St. Ignatius Loyola, Pasir Pangairan, Kamis 28/2.
Mgr Martinus mengingatkan imam baru, semua imam, dan umat bahwa berkat rahmat tahbisan, seseorang yang menerima tahbisan menjadi imam, menjadi serupa dengan Yesus Kristus yang diutus Allah Bapa untuk mewartakan pertobatan.
Mgr Martinus juga menegaskan bahwa menjadi pastor bukanlah pekerjaan tetapi pelayanan. “Menjadi pastor bukanlah hasil kerja keras, hasil prestasi, tetapi semata-mata anugerah Allah,” jelasnya.
Pastor Maximus Malaof Kosat yang memilih moto tahbisan, “Allah Turut Bekerja dalam Segala Sesuatu untuk Mendatangkan Kebaikan bagi Mereka yang Mengasihi Dia” (Rom 8:28) menyadari bahwa mewartakan Allah sebagai satu-satunya sumber kebenaran bukanlah perkara yang gampang.
“Dibutuhkan ketekunan, kerja keras, keteladanan, dan kesiapsediaan untuk berkorban. Mewartakan kebenaran tanpa disertai keteladanan dalam hidup sehari-hari hanya akan menjadi senjata makan tuan. Seorang pastor menjadi pelayan yang murah hati,” ujarnya
Pastor Emanuel Kadang (Padang)
HIDUP NO.10 2019, 10 Maret 2019