HIDUPKATOLIK.com – Seksi Hubungan Antar Agama dan Kemasyarakatan Paroki St Bernadet Ciledug menyelenggarakan Sosialisasi Pemilu 2019 “Menjadi Pemilih yang Bijak, Cerdas, dan Berhikmat”, di Ciledug, Tangerang, Minggu, 3/3.
Ketua Komisi Pemilihan Umum Kota Tangerang, Ahmad Syailendra, mengatakan, selain politik uang dan isu berlatar suku, agama, dan ras, tantangan Pemilu periode ini yang cukup dominan, terutama di Kota Tangerang, adalah serbuan hoaks. “Saat menerima informasi, teliti dulu jangan langsung sebar,” pesannya.
Agar menjadi pemilih cerdas, Indra menyarankan agar rakyat mengamati rekam jejak para calon legislatif. Menurut Indra, lembaganya sudah dua kali mengumumkan calon legislatif mantan narapidana korupsi.
Pengamat kebijakan publik, Yustinus Prastowo, menyatakan, sebagai umat Katolik dan warga negara Indonesia, ikut dalam hajatan politik lima tahunan ini penting. Bagi umat Paroki St Servatius Kampung Sawah itu, politik merupakan keterlibatan. Salah satu bentuk riil dari sikap tersebut adalah menggunakan hak untuk memilih pemimpin dan wakil. “Ingat, memilih itu membandingkan,” ujar Prastowo.
Maka, lanjut Prastowo, sebagai pemilih cerdas, harus mencari tahu dan membandingkan visi misi, prestasi, rekam jejak para calon legislatif dan calon presiden serta wakil presiden. Maka penting untuk terlibat dalam Pemilu 2019.
Mengutip seruan moral Komisi Kerasulan Awam Konferensi Waligereja Indonesia untuk Pemilu 2019, Prastowo mengatakan, orang Katolik harus punya pengetahuan memadai (cognitive), dengan pertimbangan cukup (affective) berpegang pada Ajaran Sosial Gereja, dan sejenisnya, punya kemampuan menganalisa (reflective), serta memiliki kemauan bertindak (action) untuk menghadapi kondisi yang terjadi akhir-akhir ini. “Sebaiknya pilih yang pro-toleransi, nasionalis, berintegritas, punya tujuan untuk mewujudkan kesejahteraan bersama,” pungkasnya.
Hendrika Yunapritta
HIDUP NO.10 2019, 10 Maret 2019
