HIDUPKATOLIK.com – Hari biasa Pekan I Prapaskah. Im. 19:1-2,11-18; Mzm. 19:8,9,10,15; Mat. 25:31-46
ADA pepatah: When the cat’s away, the mice play. Keberadaaan seorang penting menentukan bagaimana orang sekitarnya mesti bertingkah laku. Mungkin ini bisa menggambarkan situasi bangsa Israel sebagaimana terdapat dalam Kitab Imamat.
Dalam kitab ini TUHAN Allah Israel tinggal bersama dengan umat-Nya. Kehadiran Tuhan ini menentukan bagaimana Israel mesti hidup. Demikianlah Israel harus menjadi bangsa yang kudus, karena TUHAN Allah mereka yang kudus ada di tengah-tengah mereka (ay. 2).
Bagaimana Israel bisa mencapai kekudusannya? Tidak lain dan tidak bukan dengan melaksanakan sekian perintah konkret yang dipaparkan dalam ay. 11-19. Ada jejak-jejak Dekalog di sana; tetapi ditambah dengan beberapa perintah lain yang lebih konkret.
Dan semua dirangkum dengan perintah yang kemudian juga diulang lagi oleh Yesus. “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (ay. 19). Inilah cara yang dikehendaki Tuhan bagi Israel supaya Israel bisa tetap menjaga kekudusannya sehingga bisa tinggal bersama dengan Tuhan.
Menariknya, di antara perintah yang mesti dilakasanakan oleh bangsa Israel tidak ada satu perintahpun yang diarahkan kepada Tuhan. Semua terarah kepada sesama. Lalu?
Ajaran untuk mengasihi sesama sebagai jalan kepada kekudusan ini tidak hanya ajaran Perjanjian Pertama, tetapi Tuhan Yesus pun jelas mengajarkan hal yang sama. Jangan sampai orang Kristen keliru tentang hal ini.
Pastor Dr. V. Indra Sanjaya
Dosen Kitab Suci Pasca Sarjana Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
HIDUP NO.10 2019, 10 Maret 2019