HIDUPKATOLIK.com – Seekor burung dapat terbang dengan baik, dia memerlukan dua sayap yang mengepak bersama. Demikian juga manusia, untuk mengejar kekudusan, diperlukan dua “sayap” yang digerakkan bersama, yakni ungkapan iman dan perwujudan iman. Demikian disampaikan Direktur Pusat Pastor Keuskupan Agung Jakarta (KAJ), Pastor Yustinus Adrianto dihadapan 150 peserta retret di Aula Miracle Room, Bogor, Sabtu-Minggu, 16-17/2.
Pastor Yustinus mengatakan, berhikmat adalah mengejar kekudusan, walaupun kekudusan tersebut tidak bisa didapatkan di dunia ini namun harus terus diusahakan. Pelayanan mengejar kekudusan harus memiliki spritualitas, yakni semangat hidup yang digerakkan Roh kudus. “Spiritualitas setiap persekutuan doa perlu digali terus,” ujar Pastor Yustinus.
“Untuk meraih Kekudusan diperlukan dua hal yakni ungkapan iman dan perwujudan iman. Ungkapan iman dilakukan dalam bentuk retret, pujian dan penyembahan, meditasi, rosario dan kehidupan doa yang teratur, sementara perwujudan iman dapat dilakukan melalui kegiatan kongkrit seperti baksos, pelayanan ke tempat terpencil, kunjungan pada yang membutuhkan, pemberian bantuan dan kegiatan yang menyentuh umat secara langsung,” ujar Pastor Yustinus.
Sesi terakhir dari retret koordinator ini adalah sosialisasi pemilihan koordinator umum untuk menggantikan Ronald Moniaga. Dari 120 persekutuan doa yang memiliki hak pilih akan menyerahkan nama calon koordinator umum kepada panitia pemilihan untuk proses selanjutnya.
Marietta Purba (Bogor)
HIDUP NO.09 2019, 3 Maret 2019