HIDUPKATOLIK.com – Pastor Ambrosius Lolong siap melaksanakan perutusannya ke Bomomani, Papua. Ia harus berangkat ke sana pada awal Februari tahun ini. Demi ketaatan kepada uskup, imam diosesan Keuskupan Agung Jakarta ini akan berangkat menuju ke tempat misi. “Mungkin saya akan berada di sana selama satu atau satu setengah tahun dan yang pasti saya akan menerima apa yang diputuskan oleh uskup agung Jakarta,” ungkapnya.
Di akhir Misa Pembukaan Tahun Berhikmat KAJ di Gereja Katedral, Jakarta Pusat, Pastor Ambros menerima sebuah salib dari Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Suharyo sebagai simbol perutusan. Selama ini, Pastor Ambros bertugas sebagai pastor rekan selama enam bulan di Paroki St Albertus Agung Harapan Indah, Bekasi. Mengenai tempat perutusannya di Papua, ia justru hanya tahu dari cerita teman-teman satu angkatan dan yang pernah bertugas di wilayah itu. “Dulu pernah ada keinginan untuk berkunjung ke sana, ternyata kali ini mendapat perutusan berkarya di sana,” kata imam yang ditahbiskan pada 8 Mei 2018 di Paroki Laurensius, Alam Sutera, Tangerang Selatan.
Berpastoral di Papua, tentu sangat berbeda dengan Jakarta. Menurut informasi yang diterima Pastor Ambros, pastoral di Paroki Bomomani bukan hanya pelayanan altar atau Ekaristi Kudus, tetapi juga pelayanan lain seperti usaha ternak, perkebunan kopi. “Jadi saya akan ke sana melaksanakan tugas sesuai dengan apa yang dibutuhkan, tentu selain pelayanan pastoral pengembangan iman umat,” ujar anak tunggal berdarah Flores-Sragen ini.
Konradus R. Mangu
HIDUP NO.04 2019, 27 Januari 2019
