HIDUPKATOLIK.com – Kej. 4:1-15,25; Mzm. 50:1,8,16bc-17,20-21; Mrk.8:11-13
KISAH Kain dan Abel dalam Kitab Kejadian, dikatakan Kain dihukum oleh Allah karena perbuatannya yang keji terhadap adiknya. Darah Abel menuntut balasan. Tuhan memperhatikan pertobatan Kain dan memberikan kepadanya sebuah “tanda” agar dia selamat dari ancaman pembunuhan.
Salah satu mentalitas orang Yahudi pada zaman dulu adalah ingin meminta “tanda” agar bisa percaya. Mereka lebih berpegang pada aneka aturan tertulis dan kurang terbuka menerima kemungkinan baru dari luar, termasuk penyelenggaraan Ilahi.
Maka ketika mereka bersoal jawab dengan Yesus tentang ‘tanda dari sorga’, Yesus tidak menanggapinya, karena pertanyaan itu lebih bersifat mencobai-Nya.
Sebagai umat beriman, kita percaya pada penyelenggaraan Ilahi. Hal ini berarti memiliki sikap terbuka terhadap aneka macam kemungkinan dan kesempatan untuk terus tumbuh dan berkembang sesuai dengan kehendak Tuhan. Namun, di sini kita perlu bekerja sama dengan Roh Kudus agar dapat melihat dan menilai sesuatu secara tepat.
Sr. Dr. Grasiana, PRR
Doktor Teologi Biblis dari Pontificio Univeritas St Tomas Aquinas Angelicum Roma