HIDUPKATOLIK.com – Kej. 3:1-8; Mzm. 32:1-2,5,6,7; Mrk. 7:31-37
SUATU keharmonisan dan kebahagiaan selalu dibayang-bayangi kemungkinan kejatuhan, saat kewaspadaan hilang dan keserakahan berkuasa. Dipicu oleh bujukan setan, laki-laki dan perempuan pertama melupakan ketaatan mereka kepada kehendak Allah.
Mereka ingin menjadi seperti Allah, makan buah tentang pengetahuan yang baik dan yang jahat. Akibatnya justru mereka terasing dari Allah dan hidup dalam ketakutan, bersembunyi dalam penyesalan. Namun, penderitaan manusia tak akan berlangsung selama-lamanya, karena balas kasih Tuhan kekal abadi.
Kesunyian karena tidak bisa mendengar (suara Allah dan manusia) maupun kegagapan (untuk menjawab panggilan Allah) seperti disimbolkan si gagap-tuli dalam bacaan Injil hari ini disembuhkan. Iman atau kepercayaan akan kuasa penyelamatan dari Tuhan memampukan si gagap-tuli memperoleh kembali kemampuan mendengar dan bicara.
Kesalahan manusia memang membawa perpecahan, penderitaan, kesunyian, terasing dan kesedihan. Keadaan terpisah dari kebahagiaan bersama Allah, hanya dapat dipulihkan dengan kembali kepada Sang Kasih itu sendiri.
Sakit fisik dan psikis disentuh tangan penuh belas kasih Tuhan dan kesehatan jiwa-raga dipulihkan. Tidak ada sakit dan penderitaan tanpa akhir, sebab Tuhan penuh belas kasih selalu siap menyembuhkan siapa pun yang datang dalam iman kepada-Nya.
Pastor Paulus Toni Tantiono, OFM Cap.
Dosen Kitab Suci STT Pastor Bonus, Pontianak