HIDUPKATOLIK.COM – Ibr. 10:32-39; Mzm. 37:3-4,5-6,23-24,39-40; Mrk. 4:26-34
LAGI-lagi Yesus menyampaikan pengajaran-Nya tentang Kerajaan Allah lewat perumpamaan. Kali ini bahkan dua perumpamaan yang Ia gunakan. Kerajaan Allah diumpamakan seperti orang yang menabur benih di tanah.
Ini yang pertama. Sedangkan yang kedua, seperti biji sesawi. Kedua perumpamaan ini kiranya mau menggambarkan satu tema yang sama, yaitu pertumbuhan yang tidak mencolok.
Benih maupun biji sesawi yang ditaburkan ke tanah sebenarnya praktis sudah hilang. Rasanya tidak ada penabur benih yang sungguh-sungguh mengamati benih yang ditaburkan satu per satu.
Begitu ditaburkan, benih atau biji sesawi dibiarkan begitu saja tumbuh sendiri. Sudah tidak bisa diamati lagi pertumbuhannya dari waktu ke waktu. Demikianlah Kerajaan Allah tumbuh dan berkembang secara diam-diam.
Kerajaan Allah berkembang dalam keseharian kita. Dengan demikian, tampaknya Kerajaan Allah juga bukan merupakan sesuatu yang amat berbeda dari kehidupan sehari-hari kita. Kerajaan Allah secara alamiah menyatu atau meresapi keseharian kita. Lalu?
Mungkin kita sendiri juga tidak menyadari bahwa hidup kita menjadi perwujudan dari Kerajaan Allah. Tidak mengapa.
Tidak perlu kita berdiskusi tentang apa dan di mana Kerajaan Allah itu. Asal kita menghidupi nilai-nilai Kekristenan kita dengan baik, kita menumbuh-kembangkan Kerajaan Allah dalam hidup konkret kita.
Pastor Dr. V. Indra Sanjaya
Dosen Kitab Suci Pasca Sarjana Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
HIDUP NO.4 2019, 27 Januari 2019