HIDUPKATOLIK.COM – YAYASAN Pangudi Luhur (YPL) Semarang, melakukan kepyakan/launching/perkenalan staf organ periode 2019-2024, Rabu (2/1/19).
Kepyakan dilaksanakan di aula kantor pusat YPL, Jalan Dr Soetomo Semarang dengan dihadiri para bruder, suster, kolega dan kepala sekolah TK/SD/SMP/SMA sederajat dalam naungan YPL.
Kepyakan diawali dengan Misa Kudus yang dipimpin Vikaris Kevikepan Semarang Pastor Antonius Budi Wihandono didampingi Pastor Herman Yosef Singgih Sutono. Dalam homilinya, ditekankan pentingnya penyampaian pendidikan karakter.
Bahwa dalam memberikan pendidikan diutamakan mengoptimalkan akal dalam mendidik. “Seperti halnya YPL sebagai bentuk aktualisasi kita berkarya untuk Tuhan, maka Tuhan akan memberi jalan,” ucapnya.
Pada kesempatan ini, ditanyakan juga maksud dari kepyakan organ YPL atau pengepyakan. Inti dari kepyakan ini adalah para bruder FIC ingin memberikan nilai lain yaitu bagaimana ketulusan dalam melayani sesama. “Maka dengan ini staf organ YPL berkarya untuk menerjemahkan kehendak Tuhan. Karena utusan Tuhan maka minimal menampakkan wajah Tuhan,” tandas Pastor Budi.
Usai Misa diperkenalkan sekaligus ditetapkan staf organ baru YPL yang terdiri Dewan Pembina, Bruder FA Dwiyatno FIC dan Bruder Sidharta Susila FIC, Dewan Pengawas Bruder Heribertus Sumarjo FIC dan Bruder M.Hans Gendut Suwardi FIC, Ketua, Bruder Martinus T Handoko FIC, Sekretaris Bruder Albertus Suwarto FIC, dan Bendahara Bruder Simon Andrus Briyanto FIC.
Formasi Organ staf YPL, baru ini merupakan hasil kapitel para bruder Fratrum Imaculate Concepsionis (FIC). Kepala kantor YPL yang lama, Bruder Gregorius Bambang Nugroho FIC dalam sambutan sekaligus pertanggung jawabannya sebagai pengurus lama mengatakan bahwa dalam menjalankan organisasi harus berdasarkan sistem yang ada.
Dalam kepengurusannya sudah ada 22 buku pedoman. “Di YPL, peranan guru tidak dapat tergantikan oleh mesin apapun, guru sebagai penerus atau penyampai pendidikan karakter sejalan revolusi 4,0,” tandasnya.
Sebagai Ketua YPL untuk periode 2019-2024, Bruder Martinus T. Handoko FIC, mengatakan bahwa di YPL bukan hal yang baru. Sebelum bertugas ke Belanda tahun 2006, tugas sebagai ketua YPL sudah diembannya.
“Sudah selama 28 tahun keberadaan Kepala Kantor dalam organ YPL dan banyaknya bruder yang terlibat, dan kali ini hanya ada 3 orang pengurus dan harus full dalam mengurus YPL,” ucap mantan Rektor Unika Soegijapranata Semarang ini.
FX Triyas Hadi Prihantoro (Semarang)
HIDUP NO.3 2019, 20 Januari 2019