HIDUPKATOLIK.COM – 1 Yoh.5:14-21; Mzm. 149:1-2,3-4,5,6a,9b; Yoh. 3:22 – 30
PENGINJIL melukiskan kisah tentang para murid protes, lantaran ada pihak lain yang membaptis selain Yohanes. Orang yang membaptis itu adalah Yesus sendiri. Bagaimana sikap Yohanes terhadap reaksi para murid-Nya?
Yohanes dengan bijak menjawab, ”Tidak ada seorangpun yang dapat mengambil sesuatu bagi dirinya, kalau tidak dikaruniakan kepadanya dari surga. Ia harus menjadi makin besar, tetapi aku harus makin kecil”.
Inilah sikap kerendahan hati Yohanes yang berani mengakui kelebihan Yesus dibanding dirinya. Yohanes akan pelan-pelan menghilang dari pentas sejarah ketenarannya, bukan karena usia, melainkan karena Mesias yang dinantikan telah hadir dan berkarya di tengah bangsa-Nya.
Bagi Yohanes, Yesus adalah pokok kesaksiannya. Sangat menarik kesaksian Yohanes pembaptis, bahwa “Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil”. Pengakuan ini membutuhkan sebuah pengorbanan dan penyangkalan diri, membiarkan Tuhan lebih dikenal, dipuji, diimani oleh orang banyak.
Mau “menjadi kecil” tidak dalam arti merasa rendah diri, melainkan membiarkan Tuhan menuntun, membimbing, mengarahkan hidup ini ke jalan yang benar. Kiranya sifat dan karakter Allah bertumbuh subur di dalam diri kita, mengalahkan sifat-sifat pribadi yang dikuasai nafsu duniawi.
Sr. Dr. Grasiana, PRR
Doktor Teologi Biblis dari Pontificio Universitas St Tomas Aquinas Angelicum Roma