HIDUPKATOLIK.COM – LUPA diri. Ungkapan ini pantas disamatkan kepada Selvi Ivakdalam. Wanita berdarah Tanimbar, Maluku Tenggara Barat ini menjadi satu dari sekian Panitia Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik I di Ambon, Maluku sebulan lalu.
Ia hampir tidak bisa tidur nyenyak, sebagai Bendaraha I Pesparani alhasil menjadikannya orang super sibuk. Evi bahkan hampir putus asa, ketika menjelang hari H tetapi uang pun belum mencukupi. Tak hanya lupa waktu, ia bahkan sampai “lupa rumah”.
“Sampai-sampai karena kesibukan ini rata-rata saya pulang ke rumah bisa pulang jam 23.00 dan harus kembali lagi jam 08.00,” ujarnya. Pesparani membuat semua orang Ambon sibuk. Ada yang sibuk pasang spanduk, sibuk mengatur acara, sibuk mengurus konsumsi, dan sebagainya.
Ia mengakui, kadang tertidur di ruang panitia Pesparani, karena terlalu capek. “Apalagi bila kalau mendapat limpahan tugas dari panitia yang lain, saya tak bisa membayangkan lagi bagaimana sibuknya,” jelas Evi. Namun, karyawan di Biro Pengelolaan Perbatasan Negara Setda Provinsi Maluku ini mengatakan, ia tidak pernah lupa tugas utamanya sebagai aparatur sipil negara.
Selain itu, ia juga tidak melupakan tugasnya sebagai anggota Dewan Paroki St Fransiskus Xaverius Katedral Ambon. “Meski capek sekalipun karena persiapan Pesparani saya berusaha tidak melupakan Tuhan. Doa adalah cara saya bersyukur kepada Tuhan,” ujarnya.
Yusti H. Wuarmanuk
