HIDUPKATOLIK.COM – 1 Yoh.4:11-18; Mzm. 72:2,10-11,12-13; Mrk.6:45-52
SETELAH melayani orang banyak, Yesus mengambil waktu untuk menjalin kontak dengan Bapa yang mengutus-Nya ke dunia. Injil berkisah, sesudah penggandaan roti, para murid berlayar sendirian dan terjadi goncangan badai di danau.
Mereka ketakutan. Saat itu Yesus mendekati mereka dan bersabda, “Tenanglah! Aku ini, jangan takut”. Kehadiran Yesus lebih berkuasa atas angin sakal.
Suasana menjadi teduh ketika Yesus masuk dalam perahu. Kini para murid sudah berhadapan dengan dua peristiwa besar – penggandaan roti dan Yesus berjalan di atas air– namun mereka sangat lamban untuk mengenal Yesus sebagai Anak Allah yang penuh kuasa.
Penulis Yohanes mengingatkan bahwa di dalam iman dan “kasih” akan Tuhan tidak ada ketakutan. Seandainya para murid sungguh percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah yang mempunyai kuasa, seharusnya mereka tidak goncang berhadapan dengan tantangan.
Kita dapat belajar bahwa hanya di dalam iman akan Yesus Kristus sumber kasih, kita akan aman berhadapan dengan tantangan apapun. Melalui keheningan dan doa, kita akan menemukan sebuah kekuatan baru yang mengalir dari kekuatan ilahi.
Sr. Dr. Grasiana, PRR
Doktor Teologi Biblis dari Pontificio Universitas St Tomas Aquinas Angelicum Roma