HIDUPKATOLIK.COM – SEORANG penerjemah bahasa isyarat mengenakan jubah hitam berdiri menghadap umat. Ia menerjemahkan setiap ucapan yang terlontar dari balik altar dan mimbar. Kejadian ini terjadi dalam Perayaan Ekaristi Hari Disabilitas Internasional (HDI) di Aula SLB (B) Pangudi Luhur, Jakarta Barat, Sabtu, 15/12.
Peringatan HDI dalam lingkup Keuskupan Agung Jakarta ini diselenggarakan dalam dua sesi. Pertama, pagi hari yang dikhususkan bagi penyandang disabilitas spektrum autis, down syndrome, tunagrahita, serta tuna rungu anak-anak.
Kedua, sore hari untuk para penyandang tuna rungu remaja dan dewasa, tuna daksa, dan tuna netra. Misa pagi dipimpin oleh Uskup Agung Jakarta, Mgr. Ignatius Suharyo, sementara Misa sore dipimpin oleh Pastor Christoforus Kristiono Puspo, SJ dan Pastor Robertus Bellarminus, OFMCap.
Pastor Robertus Bellarminus, OFMCap menyampaikan bahwa hidup adalah pemberian Allah Yang Maha Kuasa. Tidak ada seorang pun yang bisa memilih untuk terlahir dalam keluarga seperti apa, di negara mana. “Kesempurnaan dan keterbatasan yang kita miliki adalah anugerah dari Tuhan.
Kita bisa memberi sumbangsih dari keterbatasan kita,” katanya. Menariknya, pada sesi sore, Kumpulan Orang Mau Pelajari Ajaran Kristus (KOMPAK) sebagai penyelenggara menghadirkan empat atlet paralimpik yang membawa nama Indonesia dalam ajang Asian Para Games 2018 lalu.
Keempatnya adalah Julia Verawati Sembiring, tuna netra penyumbang medali emas Asian Para Games 2018 yaitu Dian David Michael Jacobs, Donald Santoso, dan Edy Johan.
Dalam sharing yang dibagikan usai Perayaan Ekaristi, keempat atlet ini menekankan pentingnya dukungan keluarga bagi para penyandang disabilitas serta kemauan keras dari diri mereka sendiri.
“Kepada orang tua yang memiliki anak berkebutuhan, jangan malu dan jangan berhenti memberi dukungan dan motivasi,” ujar David Jacob.
Hermina Wulohering
HIDUP NO.01 2019, 06 Januari 2019
Terima kasih atas artikelnya Hermina Wulohering..