HIDUPKATOLIK.com – Menghadapi tahun 2019, kita perlu kerja keras! Mengapa? Dua ekonom mengatakan hal yang kurang lebih sama. Ekonom pertama dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Muhammad Chatib Basri mengatakan begini: “Tahun 2019 bukan tahun yang mudah. Ada risiko bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia akan melambat. Begitu banyak hal berubah. Saya ingat ucapan John Maynard Keynes, When the facts change, I change may minds. Keynes benar. Kita harus cukup luwes mengantisipasi perubahan. Begitu banyak hal yang tidak bisa diduga” (Ketidakpastiaan Global, 13/12/2018). Ekonom kedua dari Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta A. Prasetyantoko sedikit lebih menghibur dengan mengatakan, “Situasinya memang sulit, tetapi sejauh ini, kita relatif siap menghadapi tahun ketidakpastian (global) 2019” (Mitigasi Ketidakpastian, 11/12/2018).
Itu dari sisi ekonomi. Bagaimana dari sisi sosial dan politik? Pada tanggal 17 April 2019 kita akan menyelenggarakan Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) secara serentak. Sekarang sedang berlangsung masa kampanye hingga 13 April 2019. Kendati sampai saat ini situasi masih kondusif, kita tidak bisa memastikan situasi yang sama akan berlangsung sampai masa tenang nanti. Namun, berdasarkakan pengalaman pada Pilpres 2014, walaupun situasi sosial sempat cukup mendidih namun bangsa ini berhasil menyelenggarakan Pilpres tersebut dengan baik. Ketika Mahkamah Konstitusi menyampaikan keputusan terkait dengan sengketa Pilpres, kubu yang kalah dapat menerima. Transisi atau peralihan kekuasaan berjalan dengan mulus dari SBY-Budiono ke Joko Widodo-JK. Kendati dampak ‘sisa-sisa’ segregasi sosial yang terjadi selama masa kampanye Pilpres masih terasa, sampai saat ini. Ada kekhawatiran bahwa gesekan antarkubu pendukung bisa terjadi tatkala pihak-pihak yang berperan sebagai wasit dalam perhelatan ini tidak bertindak tegas dan adil.
Di sinilah peran para leader yang dihormati, seperti tokoh agama dan tokoh masyarakat. Mereka harus mampu menjadi pembawa keteduhan dan kedamaian saat terjadi peristiwa-peristiwa krusial di tengah masyarakat baik di level lokal maupun di nasional. Masyarakat masih menaruh harapan dan kepercayaan kepada para pemimpin tersebut, entah dari Islam, Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, Konghucu maupun Penganut Aliran Kepercayaan. Kita juga menaruh asa kepada pihak-pihak yang tugasnya menjaga dan mengamankan negeri ini, yaitu Kepolisian RI dan TNI. Netralitas dan profesionalitas kedua lembaga ini akan sangat menentukan, tidak hanya pada tahun polik 2019 ini, tetapi untuk perjalanan panjang bangsa dan negara ini ke depan.
Sebagai warga negara yang percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama kita masing-masing, marilah kita sambut fajar tahun 2019 dengan optimisme yang tinggi. Tantangan yang akan dihadapi oleh bangsa ini akan dapat kita lalui, manaka kala kita berpegang teguh pada cita-cita para pendiri bangsa; bahu-membahu, bergotong-royong, menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan, serta berbela rasa dengan sesama kita tanpa memandang suku, agama, ras, dan antargolongan. Selamat datang, Tahun 2019!
HIDUP NO.01 2019, 6 Januari 2019