HIDUPKATOLIK.com – 1Yoh. 3:11-21; Mzm. 100:2,3,4,5; Yoh. 1:43-51
DALAM Injil kali ini, Yesus sudah tampil di atas panggung. Ia memulai karya-Nya dengan memanggil murid-murid pertama-Nya. Setelah Simon, Andreas, Yohanes, dan Yakobus, kini Yesus memanggil Filipus; pribadi yang ditemuinya di Galilea, yang sekampung dengan Andreas dan Simon.
Yesus berkata kepadanya, “Ikutilah Aku”. Filipus langsung mengikuti Yesus dan mulai menjadi murid Yesus. Filipus bertemu dengan Natanael, dan lagi-lagi ia memberi kesaksian tentang Yesus. Ia mengungkapkan pengalamannya dalam menemukan Mesias, sebagaimana telah dikatakan oleh Musa dan warta para nabi.
Dalam komunikasi antara Filipus dan Natanael, kita bisa menyadari bahwa proses memberi kesaksian tidaklah mudah. Ada keraguan dalam diri Natanael. Di sinilah Filipus seolah mengulang apa yang dikatakan Yesus kepada murid-murid-Nya yang pertama, “Mari dan lihatlah”.
Dari sini proses mengenal dan memberi kesaksian memperoleh dimensi baru, yaitu membawa orang untuk mengalami sendiri dan mengenal sendiri, mempunyai pengalaman sendiri bersama Kristus.
Dari pengalaman Natanael kita bisa menyadari betapa Yesus sudah lebih dulu mengenal Natanael, mengalami pengalaman pribadi dengan Natanael, sebelum Natanael mengenal Yesus dan mempunyai pengalaman dengan Yesus.
Inilah yang disebut dengan misteri pemuridan yang terjadi di sekitar Sang Sabda. Artinya, akhir dari sebuah pemuridan adalah misteri Allah sendiri, di mana setiap pribadi diundang masuk ke dalam misteri itu dan berjumpa dengan Allah sendiri.
Pastor Josep Ferry Susanto
Imam Keuskupan Agung Jakarta, Dosen Kitab Suci STF Driyarkara Jakarta